News

Perbedaan Siswa Kelompok Desil 1 dan Desil 2 pada Sekolah Rakyat

MediaBagi.com, Sasaran utama Sekolah Rakyat adalah siswa dari keluarga kurang mampu yang masuk dalam kategori kelompok Desil 1 dan Desil 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Lantas apa perbedaan siswa kelompok Desil 1 dan Desil 2 pada Sekolah Rakyat? Simak ulasannya berikut.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan yang direncanakan oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Program ini menjadi upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membantu mengurangi angka putus sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Program Sekolah Gratis adalah bagian dari memuliakan keluarga miskin sekaligus mendorong terciptanya generasi unggul menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Tujuan utama Sekolah Rakyat, yaitu menyediakan pendidikan berasrama gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Dengan demikian, Sekolah Rakyat tidak dipungut biaya alias gratis, dengan asupan gizi yang juga terjamin.

Pemerintah menargetkan untuk segera membuka seleksi siswa yang akan masuk di Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo Subianto sekitar akhir Maret atau April 2025. Rekrutmen siswa Sekolah Rakyat akan dibarengi dengan seleksi guru yang akan mengajar.

Baca : Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat 2025, Berikut Jadwal dan Jumlah Kebutuhannya

DI dalam mewujudkan rencana tersebut, pemerintah masih terus membahas berbagai aspek penting terkait program Sekolah Rakyat, termasuk lokasi, kurikulum, sarana-prasarana, serta mekanisme penerimaan siswa.

Perbedaan Siswa Kelompok Desil 1 dan Desil 2 pada Sekolah Rakyat

Perbedaan Siswa Kelompok Desil 1 dan Desil 2 pada Sekolah Rakyat
Perbedaan Siswa Kelompok Desil 1 dan Desil 2 pada Sekolah Rakyat

Syarat utama untuk bisa menjadi siswa Sekolah Rakyat adalah terdaftar dalam Kelompok Desil 1 dan Desil 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi pengganti dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTSEN aadalah sebuah basis data tunggal individu dan/atau keluarga yang memuat kondisi sosial ekonomi penduduk Indonesia dan telah dipadankan dengan data kependudukan.

DTSEN digunakan untuk mendukung keterpaduan program pembangunan nasional dan sinergi antar kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang terukur dan berkelanjutan.

Rumah tangga dalam DTSEN dikelompokkan ke dalam kelompok yang disebut Desil. Desil adalah kelompok per-sepuluhan yang menunjukkan tingkat kesejahteraan Rumah Tangga.

DTSEN berisikan kelompok Desil 1, Desil 2, Desil 3, dan Desil 4 karena memuat 40% rumah tangga dengan peringkat kesejahteraan mulai dari yang paling terendah.

DTSEN hanya berisikan 40% rumah tangga karena cakupan 40% dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan penargetan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan, Cakupan 40% juga meliputi kelompok penduduk miskin dan hampir miskin.

Di dalam hubungannya dengan penerimaan Sekolah Rakyat, maka syarat utama untuk menjadi siswa pada program tersebut adalah terdaftar pada kelompok Desil 1 dan Desil 2 DTSEN.

Kelompok Desil 1 adalah rumah tangga yang masuk dalam kelompok 1-10 persen dan merupakan tingkat paling rendah kesejahteraannya secara nasional.

Sedangkan kelompok desil 2 merupakan rumah tangga yang masuk dalam kelompok 11-20 persen terendah tingkat kesejahteraannya secara nasional.

Baca : 4 Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Negeri

Selain terdaftar dalam kelompok Desil 1 dan Desil 2 DTSEN, calon siswa Sekolah Rakyat juga mengikuti  seleksi secara bertahap. Seleksi akan diawali dengan verifikasi status ekonomi, dilanjutkan dengan tes akademik.

Sekolah Rakyat juga akan menggunakan mata pelajaran formal. Kurikulum yang digunakan tetap mengacu pada kurikulum nasional yang dilengkapi dengan penguatan karakter, kepemimpinan, dan nasionalisme,.

Selain itu, siswa juga diperkenalkan dengan keterampilan vokasi dan kewirausahaan agar memiliki bekal untuk menghadapi dunia kerja.***

MediaBagi.com

CEO Mediabagi.com || Penulis || Profil Linkedin MediaBagi, || Twitter/X MediaBagi || Pinterest MediaBagi ||

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Media Bagi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca