Materi AjarPendidikan

Penyebab Pemanasan Global dan Dampaknya

MediaBagi.com. Pemanasan global (global warmingadalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap. Pemanasan global merupakan sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi.

Semenjak 100 tahun yang lalu, suhu permukaan Bumi telah mengalami peningkatan sekitar 0,6 derajat celsius. Meningkatkan suhu secara global ini diperkirakan akan dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.

Akibat-akibat pemanasan global lainnya adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Penyebab Pemanasan Global dan Dampaknya
Penyebab Pemanasan Global dan Dampaknya

Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai penyebab pemanasan global dan dampaknya.

Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global erat kaitannya dengan perubahan iklim di dunia. Iklim merupakan keadaan atmosfer dalam periode yang panjang dan skala wilayah yang luas.

Iklim dapat mengalami perubahan secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Akan tetapi, semenjak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim. Pengaruh aktivitas manusia tersebut tampak dari meningkatnya emisi gas kaca.

Baca : 4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi Kimia, Salah Satunya Suhu

Berikut adalah beberapa aktivitas manusia yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global.

1. Aktivitas manusia yang menghasilkan gas buangan

Beberapa gas buangan akibat aktivitas manusia adalah karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), chloro fluoro carbon (CFC), ozon (O3), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), dan sulfur oksida (SO2). Gas-gas tersebut berkontribusi pada efek rumah kaca.

a. Karbondioksida (CO2) : berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu minyak Bumi, batubara, dan gas Bumi.

b. Karbon monoksida (CO) : ditemukan dalam bentuk uap di pembakaran bensin pada mesin motor atau mobil, kompor, lentera, panggangan, dan perapian.

c. Chloro fluoro carbon (CFC) : banyak digunakan sebagai bahan pengembang busa, pendingin (lemari es dan AC), serta bahan penyemprot (hair spray dan parfum).

d. Ozon (O3) : merupakan gas rumah kaca alami di atmosfer, sebagai zat tercemar hasil sampingan yang terbentuk ketika sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor.

e. Metana (CH4) : merupakan gas yang dihasilkan dari mikroorganisme tertentu ketikan menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa udara, misalnya gas yang dihasilkan sapi dan kerbau ketika bersendawa dan kentut.

f. Nitrogen oksida (NOx) : merupakan campuran nitrogen oksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2), yaitu gas yang dihasilkan dari sumber alam, kendaraan bermotor, dan proses pembakaran bahan bakar lainnya.

g. Sulfur oksida (SO2) : merupakan gas tidak berwarna dengan bau tajam dan mengiritasi, dihasilkan dari bahan bakar fosil dan peleburan biji mineral yang mengandung belerang.

2. Kerusakan hutan (deforestasi)

Kerusakan hutan dapat menyebabkan hutan kehilangan fungsinya untuk menyerap gas karbondioksida (CO2). Apabila penggundulan hutan semakin banyak, maka dapat dipastikan gas CO2 yang terdapat di atmosfer juga semakin banyak. Akibatnya akan terjadi pemanasan global.

Upaya penghijauan dan reboisasi pada hutan dapat mengurangi dampak pemanasan global. Semakin banyak pohon yang ditanam, berarti semakin banyak pula gas CO2 yang diserap oleh pohon-pohon tersebut.

3. Menipisnya lapisan ozon

Penipisan lapisan ozon menyebabkan semakin banyak energi matahari yang masuk ke dalam Bumi. Menipisnya lapisan ozon ini disebabkan oleh penggunaan CFC yang tidak terkendali.  Chloro fluoro carbon (CFC) adalah senyawa organik yang mengandung klorin, fluorin, dan karbon sebagai turunan dari volatil metana, etana, dan propana.

CFC berbentuk gas dan biasanya digunakan pada produk-produk pendingin (freezer atau AC) dan aerosol. Pada saat CFC terurai di atmosfer, maka akan memicu reaksi dengan oksigen penyusun ozon. Dengan demikian, ozon akan terurai, sehingga menyebabkan lapisan ozon berlubang.

Dampak Pemanasan Global

Pemanasan global dapat berdampak pada kehidupan manusia, ekologi, serta perubahan iklim dan cuaca yang semakin ekstrim.

Berikut ini adalah beberapa dampak pemanasan global.

1. Kenaikan air laut

Pemanasan global dapat menyebabkan kenaikan air laut karena daratan es di kutub mencair, Pemanasan global berdampak langsung pada mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Pada saat suhu Bumi meningkat, air laut akan menyerap lebih banyak panas, sehingga volumenya menjadi bertambah. Hal ini diperparah dengan mencairnya gletser, yang menyebabkan kadar air laut meningkat.

Mencairnya gletser juga menyebabkan berkurangnya sumber air bersih, karena gletser pada pegunungan bersalju menjadi reservoir pada beberapa sungai besar.

2. Meningkatnya bencana alam

Beberapa bencana alam akibat pemanasan global adalah kebakaran hutan, banjir dan gempa bumi.

a. Kebakaran hutan : cuaca panas dan curah hujan yang rendah mengakibatkan kawasan hutan menjadi lebih kering dari biasanya dan membuat hutan menjadi lebih mudah terbakar.

b. Banjir : meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir disebabkan oleh terjadinya pola hujan yang acak dan musim hujan yang pendek, sementara curah hujan sangat tinggi,

c. Gempa Bumi : gempa Bumi terjadi ketika terjadi pencairan gunung es, lempeng es akan bergerak dan jika pencairan lempeng es semakin tinggi, aktivitas gempa semakin hebat.

3. Terjadinya cuaca ekstrim

Pemanasan global dapat menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim, seperti panas ekstrim, kekeringan, dan curah hujan yang ekstrim. Panas ekstrim disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas kaca, sehingga suhu permukaan global meningkat.

Kekeringan dapat disebabkan oleh perubahan iklim yang mengubah ketersediaan air, sehingga menjadikannya langka di lebih banyak wilayah.

Curah hujan yang ekstrim disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca yang memasuki atmosfer, sehingga suhu akan meningkat dan memicu peningkatan penguapan air ke atmosfer. Peningkatan kelembapan ini memicu hujan yang semakin dera dan ekstrim seiring dengan pemanasan global.

4. Mewabahnya penyakit tertentu

Pemanasan global dapat menyebabkan mewabahnya penyakit tertentu. Iklim yang memanas mengakibatkan peningkatan jumlah penyakit dan memperpanjang musim penularan penyakit.

Pada suhu rendah, beberapa mikroorganisme penyebab penyakit dijumpai dalam tahap istirahat, Akan tetapi setelah suhu naik, mikroorganisme tersebut akan berkembang dengan sangat pesat. Sebagai contoh, penyebaran penyakit malaria oleh nyamuk Anopheles diduga sangat dipengaruhi oleh iklim.

Baca : Pengertian Bioteknologi Modern, Ciri-ciri, dan Contohnya

Demikian ulasan mengenai penyebab pemanasan global dan dampaknya. Semoga bermanfaat.***

MediaBagi.com

CEO Mediabagi.com || Penulis || Profil Linkedin MediaBagi, || Twitter/X MediaBagi || Pinterest MediaBagi ||

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Media Bagi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca