Kemenag Luncurkan Buku Menjadi Guru Ala Nabi, Upaya Siapkan Generasi Hebat

MediaBagi.com. Kementerian Agama telah menerbitkan buku Menjadi Guru Ala Nabi : Cara Islam Mendidik dan Melahirkan Generasi Hebat’.

Buku Menjadi Guru Ala Nabi ini disusun oleh tim penulis di bawah koordinasi Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama.

Buku ini selanjutnya menjadi pedoman penting bagi guru, ustadz, mudarris, dan tenaga pendidik lainnya dalam meneladani metode Nabi Muhammad saw untuk melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual dan kuat dalam karakter serta spiritualitas.

Sekilas tentang Buku Menjadi Guru Ala Nabi

Buku Menjadi Guru Ala Nabi merupakan panduan inspiratif bagi para pendidik yang ingin menghidupkan kembali semangat mendidik ala Rasulullah SAW dan juga Al-Qur’an di era digital dan perkembangan artificial intelligence yang penuh tantangan.

Buku ini menggali cara-cara Nabi mengajarkan ilmu dan nilai-nilai kebaikan kepada para sahabatnya, dengan pendekatan yang penuh cinta, empati, dan teladan nyata. Di tengah arus globalisasi dan krisis moral yang kian terasa, buku ini menawarkan best practice pembelajaran dalam Islam dan relate bagi para guru dan orang tua yang ingin mencetak generasi muda yang ‘menyala’ dengan akhlak mulia dan kecerdasan intelektual.

Melalui buku ini, pembaca diajak untuk mengeksplorasi karakteristik pengajaran ala Nabi yang disesuaikan dengan dunia pendidikan modern, dari metode-metode pembelajaran hingga membangun positive vibes di kelas. Bukan sekadar teori, buku ini memberikan guidance tentang bagaimana mengajarkan dengan hati dan menjadi role model bagi generasi muda masa kini.

Dengan filosofi Ilmu Padi (semakin berisi, semakin merunduk). buku ini menginspirasi kita untuk membentuk generasi yang cerdas, rendah hati, dan penuh dedikasi untuk bangsa dan agamanya.

Buku Menjadi Guru Ala Nabi
Buku Menjadi Guru Ala Nabi

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, secara khusus menyampaikan apresiasi atas terbitnya buku Menjadi Guru Ala Nabi ini.

“Karya ini tidak hanya menawarkan pemahaman mendalam tentang peran guru dalam Islam, tetapi juga mengajarkan bagaimana metode Nabi Muhammad saw dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya pada Malam Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Baca : Kemenag Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Infrastruktur Pendidikan

Di dalam hal mendidik, lanjut Menag, Nabi adalah pribadi paripurna yang harus diteladani. “Berkat kepiawaian Nabi dalam mendidik, lahir generasi sahabat yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak mulia. Mereka menjadi bukti nyata keberhasilan pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan pembentukan karakter,” jelasnya.

Menteri Nasaruddin menilai, buku ini menyajikan materi yang menarik, sebab pembaca diajak untuk memahami lebih dalam tentang pendidikan dalam perspektif Al-Quran dan bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh Rasulullah saw mampu mencetak generasi yang tangguh.

“Buku yang bagus, setiap bab dalam buku ini membahas aspek penting dari proses mendidik yang islami berdasarkan Al-Quran, tugas Nabi sebagai guru, hingga bagaimana cara mengajar dan membentuk karakter seperti yang diajarkan oleh Nabi,” tuturnya.

Menag berharap, buku Menjadi Guru Ala Nabi ini menjadi referensi penting dalam pengembangan pendidikan Islami. “Buku ini mampu menjadi pedoman bagi setiap pendidik di seluruh Indonesia untuk melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan beriman,” pintanya.

Sementara itu, Abu Rokhmad, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, menjelaskan pendidikan ala Nabi berkaitan erat dengan pentingnya kerja sama antara guru, siswa, orang tua, dan komunitas dalam menciptakan budaya belajar yang produktif.

“Pendidikan yang efektif membutuhkan sinergi semua pihak agar bisa menghasilkan generasi yang inovatif dan kolaboratif,” ujarnya.

Beliau juga menyoroti keistimewaan buku ini yang mengangkat pengalaman terbaik dalam pendidikan Islami, termasuk inspirasi dari tokoh-tokoh besar Indonesia seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan.

“Kedua tokoh tersebut telah memperkaya sistem pendidikan Indonesia dengan visi yang visioner, membentuk fondasi kuat yang terus relevan hingga membangun generasi berkarakter, unggul, dan berdaya saing,” jelas Abu Rokhmad.

Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar menyatakan jika setiap lembaga pendidikan memiliki setidaknya 20% guru yang mampu meneladani Nabi Muhammad saw, ini akan menjadi titik awal lahirnya sumber daya manusia unggul yang kreatif, cerdas, terampil, dan berakhlak mulia.

“Karena itu kami berharap buku ini dapat menginspirasi para guru untuk tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pendidik yang membimbing dengan kasih sayang dan nilai-nilai Islami,” ungkapnya.

Buku Menjadi Guru Ala Nabi telah di-launching Menteri Agama tadi malam pada “Gurunesia: Malam Puncak Hari Guru 2024” di Jakarta, 28 November 2024. Sebelumnya telah dilakukan bedah buku di tempat yang sama dengan menghadirkan Faried F. Saenong, Stafsus Menag dan dosen UIII, dan Ulinnuha, dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ, Jakarta.***

MediaBagi.com

Tinggalkan Balasan