PendidikanPerangkat Ajar

Capaian Pembelajaran IPA Tahun 2025

MediaBagi.com. Berikut adalah Capaian Pembelajaran IPA Tahun 2025. Capaian Pembelajaran IPA Tahun 2025 ini berisi kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah pada mata pelajaran IPA.

Capaian Pembelajaran IPA tahun 2025 berubah seiring dengan perkembangan kurikulum. Capaian Pembelajaran tahun 2025 ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikdasmen Nomor 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.

Capaian Pembelajaran tahun 2025 mata pelajaran IPA mengalami penyempurnaan sehubungan dengan ditetapkannya Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.

Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendidasmen Nomor 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah ini sekaligus untuk melaksanakan ketentuan pada pasal 11 Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 sebagaimana telah diubah dengan  Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 tersebut.

Pengertian Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Capaian Pembelajaran adalah pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar. Dengan kata lain, Capaian Pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran. 

Format Capaian Pembelajaran ditulis dalam bentuk paragraf, sehingga keterkaitan antara pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi umum terlihat jelas dan utuh sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran dan menggambarkan apa yang akan dicapai peserta didik di akhir pembelajaran.

Hal ini berfungsi untuk memberikan kesempatan mengeksplorasi materi pelajaran lebih mendalam, tidak terburu-buru, dan cukup waktu untuk menguatkan kompetensi, mengingat tahap perkembangan dan kecepatan anak untuk memahami sesuatu belum tentu sama untuk setiap anak.

Kondisi ini juga memungkinkan seorang anak dengan kondisi berkebutuhan khusus dapat menggunakan Capaian Pembelajaran yang sama dengan anak pada umumnya (anak di sekolah reguler).

Hal tersebut secara tidak langsung juga akan memudahkan guru mengajar pada level yang seharusnya (teaching at the right level). Hal ini tentunya impian setiap guru untuk dapat mengajar anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Impian anak pula memperoleh layanan pendidikan sesuai haknya.

Capaian Pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangkan dan menguatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran dengan paradigma baru.

Capaian Pembelajaran merupakan hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Hasil peleburan ini menjadi satu kesatuan penjabaran kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai anak di akhir pembelajaran.

Tidak lagi terpisah antara komponen sikap, pengetahuan dan keterampilan. Capaian Pembelajaran akan menjadi acuan deskripsi keberhasilan anak dalam mempelajari sesuatu hal.

Pengintegrasian tersebut juga disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangkan dan menguatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, yang merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran dengan paradigma baru.

Capaian Pembelajaran IPA Tahun 2025
Capaian Pembelajaran IPA Tahun 2025

Prinsip Penyusunan Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) disusun berdasarkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka, yaitu sebagai berikut.

1. Merdeka belajar, yaitu memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan jalur, metode, dan sumber belajar sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan mereka.

2. Merdeka mengajar, yaitu memberikan kebebasan kepada  pendidik untuk menentukan strategi, media, dan evaluasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan konteks lokal.

3. Merdeka berkarya, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.

Tujuan Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut.

1. Menjelaskan secara jelas apa yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap mata pelajaran atau fase perkembangan.

2. Menjadi acuan bagi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.

3. Menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam menyusun kurikulum satuan pendidikan (KSP) sesuai dengan karakteristik dan keunggulan lokal.

4. Menjadi acuan bagi pengembang bahan ajar dalam menyusun bahan ajar yang relevan dan bermutu.

5. Menjadi acuan bagi penilaian hasil belajar nasional (PHBN) dalam menyusun instrumen penilaian yang valid dan reliabel.

Fase Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran  dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang. Durasi setiap fase dapat berbeda untuk setiap jenjang pendidikan.

Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda. Ini merupakan penerapan dari prinsip pembelajaran sesuai tahap capaian belajar atau yang dikenal juga dengan istilah teaching at the right level (mengajar pada tahapan/tingkat yang sesuai).

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, Capaian Pembelajaran memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut (fase). Untuk mencapai garis finish, pemerintah membuatnya ke dalam enam etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.

Untuk Pendidikan dasar dan menengah, Capaian Pembelajaran disusun untuk setiap mata pelajaran. Tabel berikut memperlihatkan pembagian fase Capaian Pembelajaran pada tiap jenjang.

Screenshot 450

Komponen Capaian Pembelajaran

Komponen dari capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka sesuai perkembangan peserta didik dalam fase usia.

Strategi untuk mencapai capaian pembelajaran, yaitu dengan mengurangi cakupan materi dan mengubah tata cara penyusunan yang lebih fleksibel sehingga siswa tidak merasa tertekan untuk mencapai pembelajaran tersebut

Komponen dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka ini mencakup beberapa poin sebagai berikut.

1. Rasional Capaian Pembelajaran

2. Tujuan Capaian Pembelajaran

3. Karakteristik Pembelajaran

4. Lingkup Capaian Pembelajaran

5. Rumusan Capaian Pembelajaran / Elemen Capaian Pembelajaran

Implementasi Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka diimplementasikan melalui beberapa langkah, sebagai berikut.

1. Satuan pendidikan menyusun KSP berdasarkan CP yang telah ditetapkan oleh Kemendikdasmen. KSP mencakup struktur kurikulum, alokasi waktu pembelajaran, muatan lokal, muatan lintas kurikuler, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

2. Pendidik menyusun rencana pembelajaran berdasarkan KSP yang telah disusun oleh satuan pendidikan. Rencana pembelajaran mencakup silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus berisi deskripsi CP, indikator pencapaian kompetensi (IPK), materi pokok, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. RPP berisi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

3. Pendidik melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu pendekatan yang melibatkan peserta didik dalam proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan menyajikan informasi. Pembelajaran juga dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).

4. Pendidik mengevaluasi pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan penilaian autentik, yaitu penilaian yang mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam situasi nyata. Penilaian autentik meliputi penilaian kinerja, penilaian portofolio, dan penilaian proyek.

5. Pendidik melakukan refleksi dan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tindak lanjut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa mendatang.

Capaian Pembelajaran IPA Tahun 2025

A. Rasional

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bidang ilmu yang mempelajari cara kerja alam semesta dan kontribusinya terhadap keberlangsungan kehidupan melalui pendekatan-pendekatan empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pemahaman IPA ini dapat mendorong murid untuk mengeksplorasi hal-hal yang belum diketahui, menginvestigasi fenomena-fenomena, membuat prediksi, dan memecahkan berbagai permasalahan sains yang pada akhirnya terkait dengan sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.

Pemahaman murid terhadap IPA menjadi dasar dalam melakukan aksi nyata untuk berkontribusi positif pada pengembangan diri dan lingkungannya. Di dalam kurikulum, IPA menjadi mata pelajaran tersendiri pada Fase D dan Fase E.

Hal tersebut bertujuan memberikan kesempatan yang lebih luas pada murid untuk mempelajari topik-topik dalam bidang keilmuan fisika, kimia, biologi, serta bumi dan antariksa. Pembelajaran IPA melatih sikap ilmiah, antara lain keingintahuan yang tinggi, berpikir kritis, analitis, terbuka, jujur, bertanggung jawab, objektif, tidak mudah putus asa, tekun, solutif, sistematis, dan mampu mengambil kesimpulan yang tepat.

Pengembangan sikap ilmiah tersebut menjadi landasan penting bagi murid untuk dapat menerapkan pemahaman ilmunya dalam berbagai inovasi dan pengembangan teknologi.

B. Tujuan

Dengan mempelajari IPA, murid dapat:

1. mengembangkan ketertarikan dan rasa ingin tahu sehingga murid terpacu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami bagaimana sistem alam semesta bekerja, memberikan dampak timbal-balik bagi kehidupan manusia, dan memahami kontribusi IPA dalam keberlangsungan kehidupan;

2. berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam, serta mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak;

3. melakukan kerja ilmiah dan menumbuhkan sikap ilmiah; dan

4. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di dalam IPA sehingga dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di sekitarnya dalam perspektif global.

C. Karakteristik

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada Fase D diajarkan secara terpadu, sedangkan pada Fase E  dapat diajarkan tersendiri melalui mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi ataupun terpadu, seperti Fase D.

Materi IPA yang diajarkan terpadu pada Fase E dilaksanakan dengan unit of inquiry, yaitu sebuah projek untuk menyelesaikan sebuah masalah atau isu lingkungan dari berbagai sudut pandang baik itu fisika, kimia, dan biologi.

Pendekatan pembelajaran IPA secara terpadu, khususnya pada Fase D, merupakan pilihan pedagogis yang mendasar. Hal ini dilandasi oleh hakikat bahwa fenomena alam dan permasalahan dalam kehidupan nyata bersifat kompleks dan saling terkait, tidak dapat dipisahkan secara kaku ke dalam kotak-kotak disiplin ilmu Fisika, Kimia, atau Biologi saja.

Sebagai contoh, untuk memahami isu perubahan iklim, murid perlu menghubungkan konsep fisika tentang kalor, konsep kimia tentang gas rumah kaca, dan konsep biologi tentang ekosistem.

Dengan demikian, pembelajaran terpadu mendorong murid untuk membangun pemahaman yang holistik dan bermakna, serta melatih kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan solutif dalam menghadapi tantangan dunia nyata yang autentik.

Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA, yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses. Dalam melaksanakan pembelajaran, keterampilan proses adalah cara yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman IPA sehingga pemahaman dan keterampilan proses ini disampaikan dalam satu kesatuan yang utuh dan tidak diturunkan menjadi tujuan pembelajaran terpisah.

Capaian Pembelajaran IPA Tahun 2025 selengkapnya dapat di unduh di sini.

Capaian Pembelajaran Tahun 2025 untuk mata pelajaran lainnya dapat di unduh pada tautan ini.***

MediaBagi.com

CEO Mediabagi.com || Penulis || Profil Linkedin MediaBagi, || Twitter/X MediaBagi || Pinterest MediaBagi ||

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Media Bagi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca