MediaBagi.com. Konsep Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang dicanangkan oleh Kemendkikdasmen diharapkan dapat mewujudkan 8 Dimensi Profil Lulusan.
Salah satu permasalahan pendidikan nasional adalah masih rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS : Higher order thinking skills). Sementara itu, kemampuan berpikir HOTS sangat diperlukan dalam pembelajaran abad 21.
Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2018, siswa Indonesia hanya mampu menjawab soal pada level Lower Order Thinking Skills (LOTS) atau level 1-3, sementara negara lain sudah mencapai level HOTS (leverl 4-6).
Konsep Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dimunculkan sebagai solusi transformasi pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran Mendalam (PM) adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada penciptaan suasana belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).
Berkesadaran artinya pengalaman belajar peserta didik diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.
Bermakna berarti peserta didik mampu menerapkan pengetahuannya ke dalam situasi nyata. Proses belajar peserta didik tidak hanya sebatas memahami informasi atau penguasaan konten, namun berorientasi pada kemampuan mengaplikasi pengetahuan.
Sedangkan menggembirakan artinya tercipta suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan.
Baca : 3 Tahap Pembelajaran Mendalam (Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi)
Pendekatan dalam Pembelajaran Mendalam ini berfokus pada pengembangan potensi intelektual, moral, dan fisik peserta didik secara holistik dan terpadu, melalui berbagai dimensi seperti olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik).
Dengan demikian, Pembelajaran Mendalam bertujuan untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21.
8 Dimensi Lulusan
Keberhasilan Pembelajaran Mendalam diukur melalui 8 dimensi profil lulusan yang menjadi standar kualitas pendidikan.
Berikut adalah 8 dimensi Profil Lulusan sesuai konsep Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen.
1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME
Pembelajaran Mendalam menekankan pentingnya nilai spiritual dalam pendidikan. Peserta didik diarahkan untuk memiliki keimanan yang kuat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kewargaan
Melalui Pembelajaran Mendalam, peserta didik diajarkan untuk menjadi warga negara yang peduli, bertanggung jawab, dan aktif berkontribusi bagi lingkungan sekitar.
3. Penalaran Kritis
Salah satu fokus utama Pembelajaran Mendalam adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa agar mampu menganalisis masalah, mengevaluasi informasi, dan menemukan solusi yang tepat.
4, Kreativitas
Pembelajaran Mendalam mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan berbagai tantangan.
5. Kolaborasi
Melalui kegiatan kelompok dan proyek kolaboratif, peserta didik dilatih untuk bekerja sama, berbagi peran, dan mencapai tujuan bersama.
6. Kemandirian
Pembelajaran Mendalam akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemampuan peserta didik untuk belajar secara mandiri, tanpa ketergantungan yang berlebihan pada pihak lain.
7. Kesehatan
Kesehatan fisik dan mental menjadi bagian penting dalam Pembelajaran Mendalam. Keseimbangan antara akademis dan kesejahteraan siswa harus tetap dijaga.
8. Komunikasi
Pembelajaran Mendalam melatih peserta didik untuk menguasai keterampilan komunikasi yang efektif, baik secara lisan maupun tulisan, serta mampu mendengarkan dengan baik.
Implementasi Pembelajaran Mendalam
Implementasi Pembelajaran Mendalam memerlukan sinergi antara berbagai elemen pendidikan, seperti guru, siswa, orang tua, dan lingkungan sekolah. Beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan antara lain sebagai berikut.
1. Sosialisasi konsep Pembelajaran Mendalam kepada seluruh pihak terkait.
2. Pelatihan guru untuk memahami dan menerapkan metode PM dalam proses belajar-mengajar.
3. Penyediaan infrastruktur pendukung yang memadai.
4. Integrasi teknologi digital dalam proses pembelajaran.
5. Monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas implementasi Pembelajaran Mendalam di sekolah.***