Materi AjarPendidikan

Siklus Menstruasi, Fase, dan Hormon yang Berperan

MediaBagi.com. Berikut ini adalah penjelasan mengenai siklus menstruasi, fase, dan hormon yang berperan. Siklus menstruasi pada wanita bisa berbeda-beda.  Siklus ini diukur dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Akan tetapi, pada umumnya, siklus menstruasi terjadi antara 21–35 hari dengan durasi sekitar 2–7 hari.  Selama proses tersebut, menstruasi terjadi dalam beberapa fase dan berlangsung teratur setiap bulannya.

Pengertian siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan serangkaian perubahan alami yang terjadi setiap bulan dalam sistem reproduksi wanita, dimulai dari hari pertama menstruasi hingga sebelum menstruasi berikutnya, yang melibatkan pelepasan sel telur dari ovarium dan persiapan lapisan rahim untuk potensi kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi, lapisan rahim akan meluruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah menstruasi, yang dikenal sebagai haid atau menstruasi. 

Proses utama siklus menstruasi melibatkan perkembangan sel telur di ovarium, ovulasi (pelepasan sel telur), penebalan dinding rahim untuk implantasi, dan akhirnya, luruhnya dinding rahim sebagai darah menstruasi jika tidak terjadi pembuahan. Siklus ini diatur oleh hormon, terutama estrogen dan progesteron.

Fase Siklus Menstruasi

Fase siklus menstruasi setiap wanita umumnya terbagi menjadi 3, yaitu fase menstruasi, fase praovulasi dan ovulasi, serta fase pramenstruasi. Berbagai fase tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon dalam tubuh yang berperan dalam mengatur siklus menstruasi.

1. Fase Menstruasi (Hari 1-5)

Siklus menstruasi selalu diawali dengan fase menstruasi, yaitu pendarahan yang terjadi pada saat lapisan dinding rahim (endometrium) meluruh. Pada saat menstruasi, maka lapisan dinding rahim (endometrium) dan sel telur yang tidak dibuahi akan meluruh keluar melalui vagina. Fase ini menjadi penanda awal dari siklus baru dan berlangsung sekitar 3 hingga 7 hari, tergantung pada masing-masing individu.

Di dalam fase ini, tubuh akan melepaskan lapisan endometrium untuk mendukung kehamilan. Akan tetapi , saat tidak terjadi pembuahan, lapisan tersebut dikeluarkan. Selama fase menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron berada pada titik terendahnya. Alhasil, rahim meluruh dan mengeluarkan darah menstruasi.  Fase ini juga sering kali disertai gejala fisik seperti kram perut, sakit kepala, kelelahan, dan perubahan suasana hati.

Siklus Menstruasi, Fase, dan Hormon yang Berperan
Siklus Menstruasi, Fase, dan Hormon yang Berperan

2. Fase Folikular (Hari 1-13)

Fase folikular dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlangsung hingga ovulasi (pelepasan sel telur yang telah matang). Pada fase ini, kelenjar pituitari di otak mulai melepaskan hormon perangsang folikel (follicle stimulating hormone atau FSH). Hormon tersebut merangsang ovarium untuk menghasilkan beberapa folikel yang mengandung sel telur. Namun demikian, hanya satu folikel yang akan matang dan siap dilepaskan selama ovulasi.

Selama fase folikular, hormon estrogen mulai meningkat seiring dengan pertumbuhan folikel.  Hormon estrogen juga membantu menebalkan lapisan endometrium untuk mempersiapkannya menjadi tempat yang layak bagi implantasi sel telur yang telah dibuahi. Fase ini biasanya berlangsung sekitar 13 hari.

3. Fase Ovulasi (Hari 14)

Ovulasi adalah tahap di mana sel telur matang dilepaskan dari ovarium dan siap untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi sekitar hari ke-14 dalam siklus menstruasi, meskipun dapat bervariasi.  Ovulasi dipicu oleh lonjakan hormon luteinizing (LH) secara tiba-tiba. Akibatnya, folikel pecah dan melepaskan sel telur ke tuba falopi.

Selama ovulasi, tubuh perempuan berada pada puncak kesuburan. Ini adalah waktu terbaik untuk terjadinya kehamilan jika ada sperma yang membuahi sel telur.  etelah ovulasi, sel telur hanya bertahan sekitar 24 jam, tetapi sperma dapat hidup hingga lima hari dalam saluran reproduksi perempuan.

4. Fase Luteal (Hari 15-28)

Setelah ovulasi, siklus menstruasi memasuki fase luteal. Folikel yang kosong setelah melepaskan sel telur berubah menjadi struktur yang disebut korpus luteum, yang mulai menghasilkan hormon progesteron.  Hormon progesteron ini berperan penting dalam mempersiapkan lapisan rahim untuk kemungkinan implantasi sel telur yang telah dibuahi.

Jika pembuahan tidak terjadi, korpus luteum mulai terurai dan produksi progesteron menurun.  Akibatnya, lapisan dinding rahim mulai meluruh dan siklus menstruasi dimulai kembali dengan fase menstruasi.  Fase luteal berlangsung sekitar 14 hari dan sering kali ditandai dengan gejala sindrom pramenstruasi (PMS), seperti perubahan suasana hati, payudara yang sensitif, kembung, dan kelelahan.

Hormon yang Memengaruhi Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi secara normal diatur oleh beberapa hormon utama yang bekerja untuk memastikan setiap fase berjalan dengan lancar. Berikut adalah hormon-hormon yang berperan dalam siklus menstruasi.

1. Follicle stimulating hormone (FSH)

FSH adalah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari di otak dan berperan dalam merangsang pertumbuhan folikel di ovarium selama fase folikular.  FSH mendorong beberapa folikel untuk berkembang, tetapi hanya satu yang akan matang dan siap untuk dilepaskan selama ovulasi.  Kadar FSH meningkat pada awal siklus dan menurun setelah ovulasi.

2. Luteinizing hormone (LH)

Luteinizing hormone (LH) diproduksi oleh kelenjar pituitari dan bekerja bersamaan dengan FSH. Lonjakan LH yang tiba-tiba adalah pemicu utama ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.  Setelah ovulasi, kadar LH menurun, dan ovarium beralih ke produksi hormon progesteron.

3. Estrogen

Estrogen adalah hormon yang diproduksi oleh ovarium dan memainkan peran penting selama fase folikular dan luteal.  Selama fase folikular, estrogen bertanggung jawab untuk merangsang pertumbuhan lapisan dinding rahim agar siap untuk menerima sel telur yang dibuahi.  Kadar estrogen juga membantu mengendalikan pelepasan LH, yang mengatur ovulasi. Jika tidak ada pembuahan, kadar estrogen akan menurun menjelang menstruasi.

4. Progesteron

Progesteron adalah hormon utama yang diproduksi selama fase luteal oleh korpus luteum.  Hormon ini bekerja untuk mempertahankan lapisan dinding rahim dan mendukung implantasi sel telur yang telah dibuahi.  Jika tidak terjadi pembuahan, kadar progesteron menurun dan menyebabkan peluruhan lapisan rahim, yang ditandai dengan menstruasi.

5. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)

GnRH diproduksi oleh hipotalamus di otak dan berperan dalam mengatur pelepasan FSH dan LH dari kelenjar pituitari.  GnRH bertindak sebagai pemicu awal dari seluruh siklus menstruasi dan mengatur kapan FSH dan LH dilepaskan untuk memulai perkembangan folikel dan ovulasi.

6. Prostaglandin

Prostaglandin merupakan zat kimia yang dilepaskan di rahim saat menstruasi dan berperan dalam kontraksi rahim untuk meluruhkan lapisan dinding rahim.  Hormon ini sering kali bertanggung jawab atas munculnya kram menstruasi yang dirasakan oleh banyak perempuan selama menstruasi.

Demikian penjelasan mengenai siklus menstruasi, fase, dan hormon yang berperan. Semoga bermanfaat,

MediaBagi.com

CEO Mediabagi.com || Penulis || Profil Linkedin MediaBagi, || Twitter/X MediaBagi || Pinterest MediaBagi ||

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Media Bagi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca