MediaBagi.com. Berikut ini ulasan mengenai pengertian persamaan reaksi kimia, syarat, cara menyetarakan, dan contohnya.
Suatu reaksi kimia ditulis dalam bentuk persamaan kimia, untuk menunjukkan apa yang terjadi sebelum dan sesudah reaksi tersebut.
Pengertian Persamaan Reaksi Kimia
Persamaan reaksi kimia adalah persamaan dalam kimia yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia.
Zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia ini terdiri dari zat pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Selain itu, digunakan juga lambang dalam reaksi kimia.
Supaya sebuah reaksi kimia dapat dipahami dan diinformasikan dengan mudah, maka ditulis dalam bentuk persamaan reaksi kimia.
Di dalam penulisan persamaan reaksi kimia, antara zat-zat yang bereaksi dengan zat hasil reaksi dibatasi dengan tanda panah ().
Zat-zat yang bereaksi disebut reaktan, diletakkan di sebelah kiri tanda anak panah. Sedangkan zat hasil reaksi disebut produk, diletakkan di sebelah kanan tanda anak panah.
Sebagai contoh, reaksi antara padatan karbon (C) dengan gas oksigen (O2) akan membentuk karbon dioksida, dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
2C + 2O2 2CO2
Reaktan : C + O2
Produk : CO2

Syarat Persamaan Reaksi Kimia
Persamaan reaksi kimia dikatakan sempurna apabila setara. Artinya, jumlah atom di ruas sebelah kanan dan sebelah kiri sudah sama.
Tidak hanya jumlah atomnya saja yang harus sama, persamaan reaksi kimia dapat dikatakan setara jika memenuhi beberapa persyaratan berikut.
- Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
- Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum kekekalan massa).
- Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus untuk yang berwujud gas, perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan tekanannya sama).
- Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
- Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia.
Di dalam membuat persamaan reaksi kimia agar setara, kita boleh mengubah jumlah rumus kimianya, yaitu jumlah molekul atau satuan rumus.
Akan tetapi, tetapi tidak boleh mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi, karena akan mengubah hasil reaksi atau produk yang dihasilkan.
Oleh karena itu, yang boleh diubah hanyalah jumlah molekul atau satuan rumusnya saja. Jumlah satuan rumus kimia disebut koefisien
Wujud Zat pada Persamaan Reaksi Kimia
Sebuah persamaan reaksi kimia yang sempurna tidak hanya menunjukkan rumus kimia saja, tapi juga wujud atau fase zat yang terlibat di dalam reaksi tersebut.
Fase zat yang terlibat dalam persamaan reaksi kimia dapat ditulis sebagai berikut.
- Solid (s): zat kimia yang berwujud padat.
- Liquid (l) : zat kimia yang berwujud cair.
- Aqueous (aq): zat kimia yang berwujud larutan dalam air.
- Gaseous (g): zat kimia yang berwujud gas.
Simbol dalam Persamaan Reaksi Kimia
Terdapat 5 (lima) simbol yang harus terdapat di dalam reaksi kimia, yaitu rumus kimia, wujud zat, koefisien reaksi, angka indeks, dan tanda panah.
1. Rumus Kimia
Rumus kimia adalah rumus yang terdiri dari pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Pereaksi atau reaktan biasanya terletak di sebelah kiri dari persamaan reaksi, sedangkan hasil reaksi atau produk terletak di sebelah kanan dari persamaan reaksi.
Contoh, persamaan reaksi N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g). Pada persamaan reaksi tersebut, N2 dan H2 adalah pereaksi, sedangkan NH3 adalah hasil reaksi atau produknya.
2. Wujud zat
Wujud zat merupakan huruf yang terdapat di dalam kurung yang menyatakan keadaan atau wujud saat zat yang bereaksi. Contohnya, N2(g) , artinya pada saat bereaksi nitrogen berbentuk gas. Wujud zat saat bereaksi terdiri dari empat jenis, yaitu solid (s), liquid (l), aqueous (aq), dan gas (g).
3. Koefisien reaksi
Koefisien reaksi adalah angka yang berada di depan unsur, molekul, senyawa, ataupun ion yang berfungsi menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi.
Contohnya, angka 3 dan 2 yang terdapat pada persamaan reaksi N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g).
4. Angka indeks
Angka indeks adalah angka yang terdapat pada bagian bawah atau belakang atom atau ion. Angka ini berfungsi untuk menunjukkan jumlah atom atau ion dalam suatu molekul atau senyawa.
Contoh, dalam NH3, angka indeks N = 1 dan H = 3.
5. Tanda panah
Antara ruas sebelah kiri dan sebelah kanan dihubungkan oleh tanda panah (→) yang menyatakan arah reaksi kimia. Tanda panah ini dibaca “membentuk” atau “bereaksi”.
Cara Menuliskan Persamaan Reaksi Kimia
Berikut ini contoh penulisan reaksi kimia antara besi dengan belerang yang menghasilkan senyawa besi (II) sulfida.
1. Tentukan rumus kimia dari pereaksi dan hasil reaksi
Besi dilambangkan dengan Fe, belerang dilambangkan dengan S, sedangkan besi (II) sulfida dilambangkan dengan FeS.
2. Tentukan produk dan reaktan dalam reaksi kimia
Besi dan belerang adalah reaktan, sedangkan produknya adalah besi (II) sulfida.
2. Tuliskan persamaan reaksinya
Letakkan reaktan di sebelah kiri dan produk di sebelah kanan yang dihubungan dengan tanda panah. Dengan begitu, persamaan reaksinya terlihat seperti berikut ini.
Fe + S → FeS
3. Samakan jumlah atomnya
Di dalam reaksi tersebut, jumlah atom Fe dan S di sebelah kiri dan kanan sudah sama sehingga reaksi tersebut sudah setara.
4. Tuliskan wujud zat yang terlibat dalam reaksi kimia
Persamaan reaksi kimia belum lengkap jika tidak menuliskan wujud zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Wujud atom Fe dan S adalah solid (s), sedangkan FeS juga berbentuk solid (s).
Dengan demikian, persamaan reaksi kimia antara besi dengan belerang yang menghasilkan senyawa besi (II) sulfida adalah sebagai berikut.
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
Cara Menyetarakan Persamaan Reaksi Kimia
Suatu persamaan reaksi kimia dikatakan benar apabila memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Oleh karena itu, persamaan reaksi kimia harus setara antara ruas kiri dan kanannya. Apabila belum setara, maka perlu dilakukan penyetaraan persamaan reaksi kimia.
Sebagai contoh, kamu ingin menyetarakan persamaan reaksi antara natrium yang direaksikan bersama klorin menghasilkan senyawa natrium klorida. Jika ditulis persamaan kimianya akan terlihat seperti berikut ini.
H2 + O2 → H2O
Persamaan reaksi tersebut belum setara, maka cara menyetarakannya adalah sebagai berikut.
1. Setarakan jumlah atom di ruas kanan
Jumlah atom pada reaksi kimia antara hidrogen yang direaksikan bersama oksigen menghasilkan senyawa H2O belum sama, maka perlu menyetarakannya dengan cara menambahkan koefisien di depan senyawa H2O.
Sebab, pada ruas kiri, terdapat dua atom O, sedangkan ruas sebelah kanan hanya ada satu atom O, sehingga membuat persamaan reaksi ini tidak setara.
Setelah menambahkan koefisien 2 di depan H2O, maka persamaan reaksinya akan terlihat seperti berikut ini.
H2 + O2 → 2H2O
2. Setarakan jumlah atom di ruas kiri
Setelah menyetarakan jumlah atom di ruas kanan, sekarang periksa apakah antara kedua ruas tersebut sudah setara. Jika belum, maka perlu melakukan penyetaraan persamaan reaksi kembali.
Pada contoh soal, dapat dilihat jika atom H di ruas kanan dan kiri belum setara, karena jumlah atom H di ruas kanan sekarang menjadi 4 dan jumlah atom H di ruas kiri hanya 2.
Untuk menyetarakannya, dapat menambahkan koefisien 2 di depan atom H, sehingga persamaan reaksi kimianya akan menjadi sebagai berikut.
2H2 + O2 → 2H2O
3. Tuliskan wujud zat
Terakhir, tinggal menuliskan wujud zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Dengan demikian, persamaan reaksi kimia tersebut dapat ditulis secara lengkap menjadi:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
Demikian pengertian persamaan reaksi kimia, syarat, cara menyetarakan, dan contohnya. Semoga bermanfaat.***