Peran Guru Dalam Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat : Pembiasaan Gemar Belajar

MediaBagi.com. Peran Guru dalam program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat salah satunya adalah membantu menerapkan pembiasaan gemar belajar kepada peserta didik.

Guru menjadi unsur penting dalam keberhasilan implementasi tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat yang diprogramkan Kemendikdasmen. Program tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat bertujuan untuk membentuk kebiasaan positif anak-anak Indonesia sehingga dapat memperkuat karakter mereka.

Program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat tidak hanya sekadar menyusun kebiasaan baik, tetapi juga bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia yang unggul, berintegritas, dan memiliki nilai-nilai moral yang kuat.

Salah satu dari 7 kebiasaan anak Indonesia hebat yang perlu diterapkan kepada peserta didik adalah pembiasaan gemar belajar.

Pembiasaan gemar belajar adalah kebiasaan yang sangat penting dalam perkembangan pribadi dan akademis. Kebiasaan ini bermanfaat untuk mengembangkan diri, menumbuhkan kreativitas dan imajinasi, menemukan kebenaran dan pengetahuan, serta membentuk kerendahan hati dan rasa empati.

Peran Guru Dalam Penerapan Pembiasaan Gemar Belajar

Peran Guru Dalam Penerapan Pembiasaan Gemar Belajar
Peran Guru Dalam Penerapan Pembiasaan Gemar Belajar

Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan pembiasaan gemar belajar kepada peserta didik.

Belajar tidak hanya bertujuan untuk mengumpulkan pengetahuan, tetapi juga untuk mengembangkan karakter, keterampilan, dan kebijaksanaan. Hal ini mendorong seseorang untuk terus tumbuh dan memperbaiki diri. Setiap pengetahuan atau keterampilan baru adalah langkah menuju potensi diri yang lebih baik, memungkinkan seseorang untuk berkontribusi bagi dirinya dan masyarakat.

Belajar adalah proses yang menumbuhkan kreativitas dan imajinasi. Hal ini menunjukkan bahwa belajar tidak hanya mempelajari hal-hal yang sudah diketahui, tetapi juga memupuk keberanian untuk bertanya, mencoba hal baru, dan berpikir di luar kebiasaan.

Dengan belajar, seseorang dapat mengeksplorasi ide-ide baru, menciptakan inovasi, dan menemukan solusi kreatif. Belajar yang menyenangkan dan berkelanjutan seringkali melibatkan pemikiran kritis yang menentang cara berpikir konvensional.

Ketika seseorang gemar belajar, mereka lebih terbuka terhadap berbagai ide baru, konsep inovatif, dan cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah. Proses ini memperkaya kreativitas dan membantu individu untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

Guru perlu mengajarkan kebiasaan gemar belajar kepada peserta didik melalui pendekatan yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan pembiasaan gemar belajar adalah sebagai berikut.

1. Guru perlu menjadi teladan yang baik dengan menunjukkan sikap gemar belajar sehingga menginspirasi peserta didik untuk meniru. Misalnya mengikuti pelatihan mandiri, membaca buku baru, atau mencoba metode pengajaran yang inovatif dan sesuai dengan gaya belajar anak.

2. Guru perlu memastikan ruang kelas memiliki suasana yang menyenangkan, bebas tekanan, dan mendukung pembelajaran. Misalnya mencegah terjadinya perundungan (bullying) atau menerapkan disiplin positif dalam proses pembelajaran.

3. Guru perlu menghubungkan konsep-konsep pelajaran dengan hal-hal yang dialami sehari-hari agar peserta didik memahami manfaat belajar dalam kehidupan nyata. Misalnya, aplikasi matematika dalam penggunaan uang sehari-hari, menulis tentang pengalaman pribadi, membuat poster tentang lingkungan, atau menanam pohon.

4. Guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang beragam, Misalnya melakukan diskusi kelompok, debat, permainan edukatif, seperti: kuis interaktif yang menggunakan platform digital (contoh Kahoot), atau menggunakan video, simulasi, atau aplikasi digital untuk membuat pembelajaran lebih hidup, serta mengajak peserta didik mencoba hal-hal praktis seperti eksperimen sains atau simulasi ekonomi.

5. Guru dapat mengajarkan peserta didik cara belajar yang efektif, seperti teknik mencatat dengan membuat peta pikiran (mind map) atau berbentuk ringkasan poin-poin penting. Selain itu dapat memberikan tips mengelola waktu belajar dan memprioritaskan tugas.

6. Guru dapat memberikan tugas yang menantang dan bervariasi dimulai dengan tugas sederhana, lalu tingkatkan kesulitannya secara perlahan agar peserta didik merasa tertantang. Kemudian berikan beberapa pilihan tugas agar peserta didik mempunyai kebebasan untuk memilih tugas dan merasa memiliki kendali atas proses belajar.

7, Guru harus berperan sebagai mentor bukan hanya pengajar, sehingga perlu menjadi seseorang yang membantu peserta didik mengatasi kesulitan, bukan hanya seseorang yang menilai hasil belajarnya saja. Selain itu, perlu menyesuaikan pendekatan pembelajarannya dengan keunikan masing-masing peserta didik, sehingga perlu mengenali minat dan potensi peserta didik.

8. Guru perlu meminta peserta didik menuliskan apa yang telah dipelajari, apa yang menarik, dan apa yang ingin diketahui lebih lanjut, serta tunjukkan bahwa usaha peserta didik berdampak pada hasil belajar.

9. Guru dapat membuat tantangan dan kompetisi yang sehat, misalnya tantangan membaca, peserta didik dapat memperoleh poin atau penghargaan untuk setiap buku yang dibaca. Hal ini dapat membantu meningkatkan minat baca dan rasa ingin tahu. Adakan kompetisi positif, seperti lomba matematika sederhana atau kompetisi keterampilan lain yang disukai. Berikan penghargaan untuk memotivasi peserta didik agar lebih semangat belajar.

10. Guru dapat menggunakan alat bantu visual dan teknologi untuk mempermudah pemahaman dan menarik perhatian peserta didik, seperti poster, diagram, grafik, peta dunia, atau google earth saat belajar tentang negara atau poster siklus air untuk pelajaran sains, atau menggunakan aplikasi atau video edukatif yang mendukung materi pelajaran. Teknologi dapat membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif, khususnya bagi peserta didik yang lebih visual atau kinestetik.

11. Guru perlu memotivasi peserta didik untuk bertanya, menganalisis, dan memberikan pendapat tentang topik yang dipelajari agar menumbuhkan rasa penasaran, berpikir kritis, dan kemauan untuk belajar lebih banyak.

12. Guru dapat menceritakan kisah-kisah inspiratif yang menunjukkan bahwa pengetahuan dan pendidikan dapat membuka kesempatan untuk memotivasi peserta didik untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

13. Guru dapat membuat sesi diskusi yang memfasilitasi peserta didik untuk berbagi pendapat, belajar dari satu sama lain, dan memahami sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi peserta didik.

14. Guru perlu melibatkan orang tua untuk berperan aktif mendukung kebiasaan belajar peserta didik di rumah dan memberikan laporan pemantauan kepada pihak sekolah.

15. Guru perlu memberikan apresiasi berupa pujian atau penghargaan saat menunjukkan kemajuan dalam belajar atau mencapai target belajar agar peserta didik merasa bangga dan semangat untuk terus belajar. Misalnya “Kamu sangat teliti dalam mengerjakan soal ini” atau “Ide kamu sangat kreatif dalam proyek ini.”

Sumber : Panduan Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Jenjang SMP

Baca :

Demikian peran Guru dalam pembiasaan gemar belajar sebagai bagian dari 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.***

MediaBagi.com

Tinggalkan Balasan