MediaBagi.com. Peran Guru dalam program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat salah satunya adalah membantu menerapkan pembiasaan berolahraga kepada peserta didik.
Guru menjadi unsur penting dalam keberhasilan implementasi tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat yang diprogramkan Kemendikdasmen. Program tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat bertujuan untuk membentuk kebiasaan positif anak-anak Indonesia sehingga dapat memperkuat karakter mereka.
Program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat tidak hanya sekadar menyusun kebiasaan baik, tetapi juga bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia yang unggul, berintegritas, dan memiliki nilai-nilai moral yang kuat.
Salah satu dari 7 kebiasaan anak Indonesia hebat yang perlu diterapkan kepada peserta didik adalah pembiasaan berolahaga.
Pembiasaan berolahraga menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan mendukung kesehatan mental, menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan potensi diri, dan meningkatkan nilai sportivitas.
Peran Guru Dalam Penerapan Pembiasaan Berolahraga
Berolahraga berpusat pada konsep keseimbangan, membantu menjaga kesehatan fisik dan mendukung kesehatan mental. Aktivitas fisik dapat mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kualitas pikiran, menciptakan harmoni antara tubuh dan pikiran.
Pembiasaan berolahraga bukan hanya tentang menjaga kesehatan fisik, tetapi juga merupakan cara efektif untuk mengembangkan berbagai potensi diri, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
Dengan melibatkan diri dalam kegiatan olahraga secara rutin, seseorang dapat meningkatkan kemampuan yang mendukung kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
Penerapan kebiasaan berolahraga pada peserta didik memerlukan pendekatan yang menyenangkan, sederhana, dan penuh semangat.
Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan pembiasaan berolahraga kepada peserta didik.
1. Guru perlu berperan aktif dalam kegiatan olahraga untuk menjadi teladan bagi peserta didik.
2. Guru dapat melibatkan peserta didik memilih olahraga yang disukai melalui survei minat, sehingga peserta didik akan bersemangat untuk melakukan olahraga secara berkesinambungan.
3. Guru dapat menjelaskan manfaat olahraga secara ilmiah dan relevan, seperti menjaga berat badan ideal, meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan daya konsentrasi. Kaitkan aktivitas fisik dengan pengembangan karakter, seperti disiplin, kerja tim, dan ketekunan.
4. Guru dapat mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan jalan atau lari santai bersama di lingkungan sekolah atau taman terdekat untuk memberikan pengalaman olahraga ringan dan menyenangkan.
5. Guru dapat mengajak peserta didik memulai kegiatan rutin setiap pagi di kelas untuk menggerakkan tubuh atau peregangan singkat atau latihan ringan selama beberapa menit sebelum memulai pelajaran, sehingga tubuh lebih siap dan segar untuk belajar.
6. Guru dapat menggunakan media sosial sekolah untuk mengadakan kampanye atau tantangan olahraga, misalnya “Tantangan Lari 5 KM”. Hal ini dapat memotivasi peserta didik untuk terlibat karena ada unsur sosial dan tantangan. Guru dapat mendokumentasikan momen olahraga peserta didik dan menampilkannya di papan pengumuman atau di media sosial sekolah sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.
7. Guru dapat mengadakan program olahraga di luar sekolah atau kegiatan alam, seperti hiking, susur sungai, atau mendaki bukit.
8. Guru dapat mengajak peserta didik untuk membuat catatan kebugaran pribadi atau jurnal olahraga yang berisi aktivitas yang dilakukan, pencapaian, dan perasaan peserta didik setelah berolahraga. Gunakan alat sederhana seperti stopwatch atau pedometer untuk mengukur kemajuan, seperti berapa jauh dapat berlari.
9. Bagi peserta didik yang kurang percaya diri dalam olahraga, pendidik dapat memberi pilihan olahraga non-kompetitif seperti yoga atau latihan kekuatan ringan. Pastikan kegiatan olahraga dapat diikuti oleh semua peserta didik, ter- masuk yang memiliki kebutuhan khusus. Modifikasi aktivitas atau berikan pilihan olahraga ringan agar semua peserta didik dapat ikut serta.
10. Guru dapat menetapkan hari tertentu setiap minggu untuk kegiatan olahraga rutin dan beragam, seperti senam, bermain sepakbola, lari estafet, bola basket, voli, bulu tangkis, lari, jalan sehat atau bahkan yoga.
11. Guru perlu memberikan penghargaan atau apresiasi kepada peserta didik yang rutin berolahraga atau mencapai target tertentu untuk memotivasi peserta didik agar terus berolahraga.
Sumber : Panduan Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Jenjang SMP
Baca :
- Peran Guru Dalam Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat : Pembiasaan Bangun Pagi
- Peran Guru Dalam Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat : Pembiasaan Beribadah
- Peran Guru Dalam Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat : Pembiasaan Makan Sehat dan Bergizi
- Peran Guru Dalam Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat : Pembiasaan Gemar Belajar
- Peran Guru Dalam Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat : Pembiasaan Bermasyarakat
- Peran Guru Dalam Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat : Pembiasaan Tidur Cepat
Demikian peran Guru dalam pembiasaan berolahraga sebagai bagian dari 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.***