MediaBagi.com. Pemerintah akhirnya mulai menerapkan salah satu program prioritasnya di tahun 2025 ini, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program Makan Bergizi Gratis dilaksanakan pada awal bulan Januari sampai dengan akhir Desember 2025. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dengan mengikuti kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh 38 provinsi di Indonesia.
Pada awal Januari 2025 akan dimulai di 500 titik SPPG yang selanjutnya akan terus bertambah secara bertahap sampai mencapai 937 titik SPPG di bulan Februari dengan menggunakan skema Bantuan Pemerintah (Banper) yang dikelola oleh Yayasan.
Selanjutnya di bulan April 2025 akan meningkat lagi jumlahnya hingga 2.000 SPPG dan sampai bulan Juli jumlahnya akan bertambah menjadi 5.000 SPPG.
Sumber pendanaan untuk membiayai kegiatan program Makan Bergizi Gratis Tahun 2025 berasal dari DIPA APBN Badan Gizi Nasional tahun 2025.
Bantuan Pemerintah pada kegiatan program MBG untuk pemberian MBG dialokasikan secara bertahap mulai dari sekitar 3 juta di awal Januari – Februari 2025.
Kemudian meningkat menjadi 6 juta di bulan April 2025 dan akan mencapai kurang lebih 17,5 juta jiwa siswa dan santri serta ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita di bulan Juli 2025 yang tersebar di 38 provinsi di seluruh wilayah Indonesia (data akan disesuaikan dengan data riil di lapangan yang sudah diverifikasi oleh Kepala SPPG di 38 provinsi).
Dana Bantuan Pemerintah digunakan untuk pemberian MBG melalui mekanisme Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang. Dana Bantuan Pemerintah harus dibelanjakan seluruhnya pada tahun anggaran berjalan. Semua pengeluaran dana Bantuan Pemerintah harus mendapatkan otorisasi kepala SPPG dan pengurus Yayasan.
Apabila terdapat sisa dana, sampai dengan akhir tahun anggaran (31 Desember 2025), pihak penerima Bantuan Pemerintah harus mengembalikan dana tersebut dengan menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PPK sesuai dengan Perjanjian Kerjasama (PKS) sebagai dokumen tambahan laporan pertanggungjawaban bantuan.
Gizi memainkan peran langsung dalam membentuk kualitas Sumber Daya Manusia. Gizi yang cukup memungkinkan individu mencapai potensi penuh dalam hal belajar, berprestasi, dan berkontribusi kepada masyarakat.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan gizi yang optimal lebih mampu berkonsentrasi, menyimpan informasi, dan berprestasi di bidang akademik. Sebaliknya, malnutrisi memiliki dampak jangka panjang yang merugikan terhadap perkembangan kognitif, kesehatan, dan produktivitas ekonomi.
Kementerian Kesehatan Indonesia secara konsisten menekankan pentingnya menangani masalah malnutrisi melalui berbagai inisiatif, seperti yang terlihat dalam laporan tentang gizi anak, khususnya yang berfokus pada penurunan stunting dan pencegahan anemia.
Memastikan akses terhadap makanan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesehatan.
Ketika anak-anak menerima gizi yang tepat sejak dini, mereka akan mendapatkan manfaat jangka panjang seperti perkembangan otak yang lebih baik, fungsi sistem kekebalan yang lebih kuat, dan harapan hidup yang lebih tinggi.
Gizi yang baik tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Gizi yang baik dapat meningkatkan kualitas kelahiran dan mempromosikan pertumbuhan anak yang sehat secara langsung menghasilkan generasi yang cerdas, aktif, dan produktif.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu upaya pemenuhan gizi secara nasional untuk mencegah berbagai permasalahan akibat kekurangan gizi di Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan status gizi masyarakat dan meningkatkan perilaku peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia balita menuju pola makan gizi seimbang.
Baca : Syarat dan Mekanisme Penerimaan Program Makan Bergizi Gratis pada Siswa
Indikator Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis

Sebuah program tentu membutuhkan indikator untuk mengukur keberhasilannya. Indikator keberhasilan perlu ditetapkan untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan pelaksanaan program.
Program Makan Bergizi Gratis ini juga membutuhkan indikator keberhasilan untuk mengukur sejauh mana program dilaksanakan. Dengan mengukur ketercapaian program MBG ini, maka dapat diketahui tingkat keberhasilan program. Evaluasi program juga akan dilakukan dengan melihat hambatan dan kendala penerapannya. .
Baca : 4 Sasaran Penerima Program Makan Bergizi Gratis, Salah Satunya Ibu Hamil
Monitoring dilakukan untuk mengetahui progres pelaksanaan kegiatan dan kendala yang ditemui untuk perbaikan selanjutnya.
Evaluasi kegiatan dilakukan secara kualitatif melalui kunjungan lapang maupun diskusi dengan pihak terkait dan penerima manfaat oleh BGN sesuai bidangnya masing-masing secara luring dan/atau daring.
Indikator keberhasilan program MBG di tahun 2025 ini diukur dari ketercapaian penyaluran ke sasaran penerima oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 Provinsi di Indonesia.
Keberhasilan program dilhat dari kegiatan pengelolaan program Makan Bergizi Gratis di 500-937 SPPG (bulan Januari-Februari 2025), di 2.000 SPPG (bulan April 2025) dan di 5.000 SPPG (bulan Juli 2025) sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.***