Indikator Buatan Untuk Identifikasi Larutan Asam Basa dan Contohnya
MediaBagi.com. Indikator asam basa terbagi menjadi dua jenis, yaitu indikator alami dan indikator buatan.
Indikator buatan dapat digunakan untuk mengetahui nilai pH suatu larutan. Karena dapat mengetahui nilai pH larutan, maka indikator buatan lebih teliti jika dibandingkan indikator alami.
Indikator buatan ini akan dapat berubah warnanya ketika berada pada suatu larutan, sehingga dapat menunjukkan sifat larutan tersebut.
Terdapat dua jenis indikator buatan, yaitu indikator kertas dan indikator larutan.
1. Indikator Kertas
Indikator kertas dapat berbentuk stik dan kertas lakmus. Kertas lakmus adalah kertas berwarna merah dan biru. Sebuah larutan akan mengubah kertas lakmus menjadi berwarna merah jika bersifat asam.
Sebaliknya, larutan bersifat basa akan menjadikan kertas lakmus berwarna biru. Indikator kertas berikutnya adalah kertas berbentuk stik dengan kotak-kotak yang bisa membantu menentukan pH secara rinci.
Indikator ini disebut juga indikator universal. Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu dengan mencelupkan kertas pada larutan yang diuji, kemudian dibandingkan dengan parameter pada kotak.

Baca : Cara Identifikasi Sifat Asam dan Basa Menggunakan Kertas Lakmus
2. Indikator Larutan
Adapun yang termasuk dalam indikator larutan, antara lain fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol blue.
Berikut ini tabel perubahan warna yang terjadi apabila indikator larutan asam basa dikenai zat dengan sifat asam atau basa:
Indikator | Trayek pH | Larutan asam | Larutan basa | Larutan netral |
Fenolftalein (PP) | 8,3 – 10,0 | Tidak berwarna | Merah muda | Tidak berwarna |
Metil merah (mm) | 4,4 – 6,2 | Merah | Kuning | Kuning |
Metil jingga (mj) | 3,1 – 4,4 | Merah | Kuning | Kuning |
Bromtimol blue (bt) | 1,2 – 2,8 | Kuning | Biru | Biru |
Demikian indikator buatan untuk identifikasi larutan asam basa dan contohnya. Semoga bermanfaat.***