MediaBagi.com. Berikut ini adalah Pertanyaan yang sering muncul atau FAQ tentang Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
FAQ tentang Program Makan Bergizi Gratis ini berisi tanya jawab seputar Makan Bergizi Gratis yang penerapannya sudah dimulai pada awal Januari 2025.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk Indonesia Emas 2045.
Program ini diluncurkan untuk mendukung salah satu dari delapan misi Asta Cita, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Di dalam pelaksanaannya, MBG bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui, serta meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
Tujuan utama dari Program MBG adalah untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, khususnya pada kelompok rentan. Kelompok tersebut meliputi balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi harian masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan ibu, dapat tercukupi dengan baik sesuai dengan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG).

FAQ tentang Program Makan Bergizi Gratis
A. Mekanisme Pelaksanaan Program MBG
Bagaimana mekanisme pelaksanaan program Program Makan Bergizi?
Program Pelaksanaan Program Makan Bergizi tahun 2025 akan dilaksanakan di 5000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam dua bentuk:
a. BGN akan membangun SPPG sebanyak 1542 unit; dan
b. Kerja sama BGN dengan Lembaga Negara/Pihak Ketiga sebanyak 3458 unit Mekanisme program menggunakan skema Bantuan Pemerintah (Banper)dengan target penerima manfaat 15 juta -16,5 juta jiwa
Bagaimana mekanisme pemberian Program Makan Bergizi, apakah setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali?
Setiap hari sekolah (Senin sampai Jumat/Sabtu), kecuali hari libur.
Bagaimana pelaksanaan Program Makan Bergizi ketika bulan Puasa?
Baca : Pedoman Makan Bergizi Gratis di Satuan Pendidikan
Selama Ramadan, penerima manfaat MBG akan mendapatkan bingkisan makanan yang bisa dibawa pulang dan dinikmati saat berbuka.
Mengapa tidak menggunakan konsep prasmanan seperti di Jepang dan Korea?
Keputusan model program ini diambil berdasarkan hasil studi banding kunjungan ke beberapa negara yang berhasil melakukan program makan bergizi dan sesuai budaya dan kearifan lokal kita
Apakah Pemda sudah mendapat petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis? Kalau belum, kapan mereka akan mendapat pengarahan mengingat pelaksanaan program semakin dekat?
Sudah melalui koordinasi kementerian dan lembaga yang dilakukan
B. Evaluasi dan Tingkat Keberhasilan Program MBG
Beberapa daerah belum pernah menjalankan program dan uji coba, bagaimana tingkat keberhasilannya?
Kegiatan pemantauan dan pengawasan selalu dilakukan secara berkala dan terukur maka program makan bergizi ini ditargetkan berhasil.
Mengapa memilih memberikan makanan dibanding memperkuat ketahanan pangan nasional?
Multiplier effect dari program ini sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar SPPG. Terbangunnya SPPG dapat mengerakkan petani, peternak, dan nelayan giat menghasilkan produk yang menjadi bahan baku program makan bergizi dan secara langsung akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan dan terbangunnya ekonomi sirkular di wilayah tersebut.
Ada kekhawatiran terjadi masalah di awal pelaksanaan program. Bagaimana menyikapinya?
Memitigasi risiko timbulnya masalah tersebut
Bagaimana nasib pedagang kecil yang mengandalkan jualan di sekolah-sekolah?
Dengan adanya program makan bergizi ini anak-anak di sekolah tetap dapat melakukan pembelian di warung warung dan kantin sekolah
Bagaimana sistem evaluasi Program Makan Bergizi untuk memastikan efektivitas pelaksanaannya?
Evaluasi program makan bergizi merupakan proses yang sangat penting untuk mengukur keberhasilan program, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan memastikan bahwa program tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berikut adalah beberapa komponen penting dalam sistem evaluasi program makan bergizi:
a. Penentuan Indikator Kinerja, Mengukur sejauh mana program berjalan sesuai rencana, seperti :
- Jumlah makanan yang didistribusikan,
- Cakupan peserta yang mendapat makanan apakah sudah sesuai dengan data penerima • Frekuensi pemberian makanan.
- Dilihat status gizi, serta penurunan angka kekurangan gizi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat b. Pengumpulan Data,
- Data Kuantitatif: Data yang dapat diukur secara numerik, seperti berat badan, tinggi badan, dan jumlah peserta.
- Data yang menggambarkan persepsi, pengalaman, dan pendapat peserta, seperti wawancara dengan peserta.
c. Evaluasi akan dilaksanakan di setiap bagian dari pelaksanaan program baik dari sisi penyediaan bahan baku, SPPG maupun Penerima Manfaat dengan memperhatikan indikator kinerja dan target pencapaian yang telah dirancang oleh Bappenas
Bagaimana mengukur keberhasilan program ini secara objektif dan ilmiah dalam jangka pendek maupun panjang?
Untuk mengukur keberhasilan program ada 2 tahap, sebagai berikut.
a. Jangka pendeknya bisa menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) :
- Tepat Sasaran penerima manfaat makan bergizi
- Identifikasi peningkatan konsumsi makanan bergizi,
- Penurunan angka kekurangan gizi dan
- peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan yang bergizi.
b. Jangka panjangnya bisa melakukan identifikasi dampak dari program tersebut terhadap masyarakat, • Seperti perubahan perilaku makan dan peningkatan status gizi anak • Penghematan biaya Kesehatan
Uang negara disebut sedang ‘seret’ karena ada pembangunan lain seperti IKN. Di sisi lain ada pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan yakni MBG, tidakkah beban keuangan semakin berat?
Pemerintah sudah melakukan kalkulasi matang kecukupan anggaran. Program makan bergizi merupakan program strategis Nasional sehingga perlu di prioritaskan.
C. Kualitas Gizi, Keamanan dan Anggaran Pangan
Bagaimana menjamin kualitas gizi yang memadai dengan anggaran Rp 10.000 per porsi di tengah tingginya inflasi dan kenaikan harga pangan?
Anggaran 10.000 adalah untuk memberi bahan makanan dalam jumlah besar, sehingga harganya lebih murah tapi tidak mengurangi kualitas gizi.
Besaran untuk tiap porsi ini juga ditentukan oleh penerima manfaat dalam hal ini anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita yang memiliki karateristik masing-masing dalam porsinya. Selain itu, di setiap SPPG juga ada ahli gizi.
Melalui ahli gizi tersebut akan dibuat menu gizi seimbang sesuai dengan Pedoman Standar Gizi dan Perencanaan Menu yang mengacu pada standar Kementerian Kesehatan.
Apa menu yang disajikan dengan anggaran Rp 10.000?
Nasi, Lauk, Sayur, dan buah, tanpa susu. Ket: susu hanya diberikan untuk daerah-daerah yang dekat dengan sentra peternakan sapi perah, dan hanya diberikan 2-3 kali perminggu.
Untuk daerah lain yang tidak dekat dengan sentra tersebut, kebutuhan kalsium dapat diganti dengan bahan pangan sumber kalsium lain dan proteinnya dapat diganti dari makanan berbahan tumbuhan.
Siapa yang menjamin kualitas makanan yang disediakan?
Kepala SPPG dibantu oleh Ahli Gizi yang ada di masing masing SPPG
Apa menu yang diberikan kepada ibu hamil dan menyusui?
Menu bergizi yang telah disesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi masing-masing penerima manfaat termasuk ibu hamil, dan ibu menyusui.
Bagaimana jika terjadi keracunan dalam implementasi pertama progam?
Kontrol kualitas makanan yang akan diberikan selalu dilakukan oleh Kepala SPPG dan ahli gizi dengan mekanisme makanan sebelum disajikan diperiksa dan dipastikan terkemas dalam keadaan higienis dengan beberapa langkah :
a. SPPG selalu memisahkan sample makanan yang diberikan pada hari itu untuk dilakukan uji lab;
b. SPPG selalu menjaga hygienitas makanan yang disajikan;
c. SPPG selalu dibersihkan setiap hari dan melakukan pest control setiap 1 minggu;
d. BGN memitigasi risiko terkait keamanan pangan di antaranya penerapan NKV; dan
e.BGN juga mengembangkan SOP jika terjadi keracunan makanan
Apakah pemerintah bisa memastikan tidak akan terjadi keracunan makanan di awal Program Makan Bergizi dijalankan?
BGN menerapkan SOP keamanan pangan yang ketat serta manajemen risiko untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya keracunan makanan.
Apa kandungan daun kelor? Mengapa harus daun kelor?
Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan sumber gizi yang kaya dan bergizi tinggi.
Berikut adalah kandungan gizi daun kelor per 100 gram:
Kandungan Gizi Makro
1. Kalori: 64 kkal
2. Protein: 6,7 gram
3. Lemak: 1,4 gram
4. Karbohidrat: 8,3 gram
5. Serat: 2,3 gram
Vitamin
1. Vitamin A: 756 μg (75% AKG)
2. Vitamin B1 (Tiamin): 0,2 mg (15% AKG)
3. Vitamin B2 (Riboflavin): 0,5 mg (25% AKG)
4. Vitamin B3 (Niasin): 2,2 mg (11% AKG)
5. Vitamin B6: 0,2 mg (10% AKG)
6. Vitamin C: 220 mg (367% AKG)
Mineral
1. Kalsium: 185 mg (19% AKG)
2. Fosfor: 70 mg (7% AKG)
3. Kalium: 1.080 mg (32% AKG)
4. Magnesium: 45 mg (11% AKG)
5. Zat besi: 4 mg (22% AKG)
6. Seng: 0,8 mg (5% AKG)
Kandungan Lain
1. Antioksidan: Tinggi
2. Asam amino esensial: 9 jenis
3. Isothiosianat: Anti-inflamasi dan anti-kanker
Manfaat
1. Meningkatkan kesehatan mata
2. Membantu mengurangi tekanan darah
3. Meningkatkan kesehatan kulit
4. Membantu mengurangi risiko penyakit kronis
5. Meningkatkan kekebalan tubuh
Sumber:
1. USDA (United States Department of Agriculture)
2. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
3. Kementerian Kesehatan RI
4. Jurnal ilmiah terkait gizi dan kesehatan.
Perlu diingat bahwa kandungan gizi dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti umur tanaman, kondisi tanah, dan metode pengolahan
Bagaimana penggunaan susu untuk menu? Wilayah mana yang menjadi pengumbang produksi susu dalam negeri?
Susu sebagai produk tidak wajib dalam program makan bergizi. Susu diberikan kepada penerima manfaat yang tinggal di wilayah yang dekat dengan sentra sapi perah
Bagaimana memastikan kandungan gizi tetap baik di tengah proses pengiriman yang mengalami hambatan infrastruktur dan kondisi cuaca yang tidak baik? Jalan rusak hingga musim hujan dan longsor, Dimana akses jalan banyak terjadi penutupan?
Kepala SPPG harus memastikan setiap hari bahwa pengiriman makanan dilakukan dalam kondisi yang aman dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Kepala SPPG harus mempunyai perencanaan dalam situasi darurat berkoordinasi dengan Pemerintah setempat.
Bagaimana stok bahan pangan, ketersediaan gas, minyak goreng?
Stok pangan saat ini mencukupi. Selain itu juga dilakukan kerja sama dengan lembaga terkait penyediaan dan ketersediaan
Bagaimana menjaga kebersihan makanan, kebersihan tempat makan?
Untuk kebersihan sudah terjamin, karena setiap SPPG telah melakukan prosedur yang mengutamakan higienitas mulai dari persiapan, pengolahan/produksi, pemorsian, hingga pendistribusian
D. Pengawasan dan Anti Korupsi
Bagaimana memastikan tidak ada penyelewengan dan korupsi dalam pengadaan dan distribusi makanan untuk 82 juta penerima manfaat?
a. Mekanisme melalui Bantuan Pemerintah dengan model ad cost (Pembayaran dilakukan berdasarkan pengajuan pembelian)
b. Pembelian bahan baku dengan penggunaan sistem e-katalog (koperasi/bumdesa sebagai penyedia bahan baku)
c. Pengendalian dan operasionalisasi SPPG dilakukan oleh Ka SPPG bekerjasama dengan penerima bantuan (yayasan), dimana pencairan hanya bisa dilakukan bersama antara penerima bantuan dan Ka SPPG dan ini menggunakan mekanisme perbankan (BRI dan BSI)
d. Monitoring oleh Kedeputian Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional
Bagaimana peran SPPG dalam merespons banyaknya kasus penipuan? Apakah mereka diberikan pelatihan khusus? Bagaimana cara melaporkan penipuan kepada SPPG?
Kepala SPPG mendapatkan pelatihan khusus untuk mengatasi permasalahan-permasalahan seperti ini.
Bagaimana mengawasi ribuan bahkan puluhan vendor katering yang terlibat?
BGN menempatkan 1 orang kepala SPPG di setiap SPPG
Program Makan Bergizi justru menjadi peluang pungli oleh oknum di dunia pendidikan, seperti kasus siswa diminta membeli wadah dalam program MBG. Bagaimana pemerintah memastikan tidak ada kejadian serupa?
Program MBG merupakan salah satu program strategis nasional yang diberikan secara cuma cuma kepada penerima manfaat. BGN memiliki kedeputian pemantauan dan pengawasan yang bertugas melakukan pengawasan kegiatan program makan bergizi di seluruh SPPG dan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta pihak-pihak terkait yang dapat menindak kasus ini.
Dalam beberapa kolom komentar, publik mengaku aksi pungli ini juga terjadi di sekolahnya namun tidak tahu cara mengadu karena ada kebingungan terkait akses. Bagaimana jika kejadian serupa terjadi di banyak wilayah di Indonesia? Sedangkan pemerintah tidak tahu permasalahannya kecuali dari keluhan di medsos.
Pengaduan bisa dilakukan dengan menyampaikan melalui saluran pengaduan masyarakat yang dibangun oleh BGN melalui lapor.bgn.go.id.
Bagaimana koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah akan berjalan efektif mengingat skala program yang sangat besar?
Koordinasi lintas kementerian dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Kementerian Koordinator Pangan untuk K/L yang terlibat seperti Kemendagri, Kemenkop, KemenUMKM, Kementterian Pertanian, KKP, KemenLH, Kemen PUPR, KemenATR/BPN
E. Mitra Program MBG
Bagaimana cara mendaftar sebagai mitra penyedia makanan dalam Program Makan Bergizi
MelaluI website mitra.bgn.go.id
Berapa jumlah dapur saat ini? Disampaikan Program Makan Bergizi membutuhkan 48 ribu dapur untuk menjangkai 82 juta jiwa, namun dapur yang tersedia sebanyak 184 SPPG
ralat → Jumlah SPPG BGN berjumlah 30 ribu untuk menjangkau 82,9 Juta Penerima manfaat Saat ini ada 937 SPPG yang akan beroperasi di triwulan pertama tahun 2025
F. Dampak dan Ketergantungan
Apa dampak program MBG terhadap program bantuan sosial lain yang sudah berjalan dan apakah tidak terjadi tumpang tindih?
Tidak akan tumpang tindih, karena dilakukan koordinasi secara berkala dengan program bansos dari k/l lain. MBG ini menyasar penerima manfaat yang khusus dan tidak adan pembatasan pada daerah tertentu, lebih masif pada seluruh propinsi
Bagaimana memastikan program ini tidak menciptakan ketergantungan masyarakat pada bantuan pemerintah?
Bantuan pemerintah ini lebih menstimulasi pergerakan ekonomi yang ada dalam suatu daerah sampai level desa, diharapkan bantuan ini akan dikurangi sedikit demi sedikit seiring dengan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat yang terlebih dahulu sudah diberikan edukasi tentang gizi
G. Penerima Manfaat Program
Apakah yang mendapat Program Makan Bergizi hanya siswa sekolah dan santri? Bagaimana dengan Yayasan?
Yayasan yang anaknya bersekolah di sekolah umum dan keagamaan akan mendapat manfaat juga dari program ini
Untuk ibu hamil dan ibu menyusui, apakah ada persyaratan rentang waktu tertentu? Semisal balita usia 1-2 tahun akan mendapat Program Makan Bergizi hingga usianya menginjak 3 tahun, dan lain-lain
a. Pemberian dilakukan setiap 1 minggu 2 kali b. Tidak ada persyaratan tertentu dan bersifat umum
H. Keterlibatan Ormas dan PPN
Apakah benar ada keterlibatan ormas dalam program ini?
Tidak Benar
Apakah program ini terkait dengan kenaikan PPN 12%?
Bahan baku produk makan bergizi bebas PPN.
Baca : Kenali Singkatan Baru Pada Program Makan Bergizi Gratis Berikut.
Demikian FAQ tentang Program Makan Bergizi Gratis.***