Contoh Rancangan KSP SMA Kurikulum Merdeka

Rancangan KSP SMA Kurikulum Merdeka ini memuat komponen-komponen penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan Kurikulum Merdeka tingkat Sekolah Menengah Atas.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.

KSP yang disusun oleh satuan pendidikan harus menjadi dokumen penting yang memastikan bahwa proses pendidikan di suatu satuan pendidikan berjalan efektif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.

Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum  satuan pendidikan  dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah  dan menyelaraskannya dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.

Di dalam menyusun kurikulum, satuan pendidikan diberikan wewenang untuk menentukan format dan sistematika penyusunannya.

Komponen dalam KSP disusun untuk membantu proses berpikir dan pengembangan pembelajaran di satuan pendidikan. Di dalam pengembangannya, dokumen KSP ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.

Contoh rancangan KSP SMP Kurikulum Merdeka ini berupa format Kurikulum Satuan Pendidikan untuk selanjutnya dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing.

Contoh Rancangan KSP SMA Kurikulum Merdeka
Contoh Rancangan KSP SMA Kurikulum Merdeka

Fungsi Kurikulum Satuan Pendidikan

Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan merupakan dokumen hidup yang membantu satuan pendidikan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Hal ini dapat tercapai karena:

1. Dalam proses penyusunan dokumen KSP,  kepala satuan pendidikan didorong untuk melakukan analisis dan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dijalankan secara  sistematis dan terstruktur. Proses ini akan memunculkan kemandirian dan mengembangkan kompetensi kepala satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengorganisasi dan merencanakan pembelajaran dengan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kondisi dari satuan pendidikan berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi berbasis data.

2. Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan dapat membantu kepala satuan pendidikan melakukan diversifikasi kurikulum berdasarkan hasil identifikasi potensi dan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Diversifikasi tersebut diharapkan dapat memperkuat ciri khas-nya dan membantu satuan pendidikan untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya.

3. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang prosesnya diharapkan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dapat memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan yang berkualitas.

Prinsip Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

Berikut ini adalah beberapa prinsip penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan.

1. Berpusat pada peserta didik

Pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

2. Kontekstual

Menunjukkan diversikasi, berdasarkan pada karakteristik satuan pendidikan, konteks daerah (sosial budaya dan lingkungan), serta dunia kerja (khusus SMK).

3. Esensial

Memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.

4. Akuntabel

Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan

Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta dunia kerja untuk SMK dan SLB/SMALB, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Komponen dalam Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan

Di dalam penyelenggaraannya, kurikulum operasional sekolah perlu menjadi dokumen yang dinamis, yang diperbarui secara berkesinambungan, menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan.

Berikut ini adalah komponen minimal yang harus ada di dalam penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan.

1. Karakteristik Satuan Pendidikan

Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Untuk SMK, karakteristik melingkupi satuan pendidikan dan program keahliannya.

2. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi

  • Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju
  • Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar pancasila

Misi

  • Misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
  • Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi
  • Tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik
  • Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi
  • Strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya
  • Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras dengan profil pelajar pancasila

Untuk SMK visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja.

3. Pengorganisasian Pembelajaran

Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian cp dan profil pelajar pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).

a. lntrakurikuler; berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok). Untuk SMK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh satuan pendidikan bersama dunia

b. Projek penguatan profil pelajar pancasila; menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil pelajar pancasila pada tahun ajaran Untuk PAUD, projek penguatan profil pelajar pancasila disatukan dalam kegiatan pembelajaran, tidak terpisah dengan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk SMK, projek ini ditambah dengan tema Kebekerjaan dan Budaya kerja sehingga namanya menjadi projek penguatan profil pelajar pancasila dan Budaya Kerja.

c. Praktik Kerja Lapangan (PKL, untuk SMK); menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja

d. Ekstrakurikuler; gambaran ekstrakurikuler dalam bentuk matriks/tabel

4. Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran, terdiri dari :

a. rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan, seperti silabus atau alur pembelajaran/unit mapping lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar pancasila, serta program prioritas satuan pendidikan; dan

b. rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (Rpp)/modul ajar (MA) atau rencana kegiatan Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh Rpp/MA atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.

5. Pendampingan, Evaluasi, dan Oengembangan Profesional

Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan. pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

6. Lampiran

a. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas

b. Contoh rencana kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila

c. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah

Baca :

Contoh Rancangan KSP SMA Kurikulum Merdeka selengkapnya dapat di unduh pada tautan ini.***

MediaBagi.com

Tinggalkan Balasan