Info GTKPendidikan

Bentuk Pengalaman Belajar pada Pembelajaran Mendalam

MediaBagi.com. Berikut ini ulasan mengenai 3 bentuk pengalaman belajar pada pembelajaran mendalam (deep learning).

Terdapat 3 (tiga) bentuk pengalaman belajar yang juga merupakan tahapan dari penerapan pembelajaran mendalam. Ketiga bentuk  pengalaman belajar pada pembelajaran mendalam tersebut, adalah : (1) Memahami; (2) Mengaplikasi; dan (3) Merefleksi.

1. Memahami

Memahami adalah  tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks. Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter.

Bentuk Pengalaman Belajar pada Pembelajaran Mendalam
Bentuk Pengalaman Belajar pada Pembelajaran Mendalam

Jenis pengetahuan yang akan diperoleh peserta didik pada tahap memahami berupa pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter.

Karakteristik pada tahap memahami adalah sebagai berikut.

a. Menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya.

b. Menstimulasi proses berpikir peserta didik.

c. Menghubungkan dengan konteks nyata dan/atau kehidupan sehari-hari.

d. Memberikan kebebasan eksploratif dan kolaboratif.

e. Menanamkan nilai-nilai moral dan etika dan nilai positif lainnya.

f. Mengaitkan pembelajaran dengan pembentukan karakter peserta didik.

Baca : 4 Kerangka Pembelajaran Mendalam dan Contohnya

Contoh pengalaman belajar pada tahap memahami :

a, Mengeksplorasi pengalaman- pengalaman peserta didik terhadap permasalahan sosial di masyarakat sebelum menyampaikan topik permasalahan sosial pada pembelajaran IPS.

b. Memberikan data kemiskinan di Indonesia serta meminta peserta didik untuk memahami dan memberikan tanggapan.

Pengetahuan Faktual :

Pengetahuan dasar yang fundamental dalam suatu bidang atau disiplin ilmu, yang harus dipahami dan dikuasai untuk membangun pemahaman yang lebih kompleks dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks.

Contoh: Bahasa (Kosa kata, tata bahasa dasar, pengetahuan wacana, dan empat keterampilan berbahasa).

Pengetahuan Aplikatif :

Pengetahuan yang berfokus pada penerapan konsep, teori, atau keterampilan dalam situasi nyata. Pengetahuan ini digunakan untuk menyelesaikan masalah, membuat keputusan, atau menciptakan sesuatu yang berdampak.

Contoh: Bahasa (Memahami cara menggunakan keterampilan menulis untuk membuat laporan atau bahan presentasi yang efektif).

Pengetahuan Nilai dan Karakter :

Pengetahuan yang berkaitan dengan pemahaman tentang nilai-nilai moral, etika, budaya, dan kemanusiaan yang berperan penting dalam membentuk kepribadian, sikap, dan perilaku seseorang.

Contoh: Bahasa (Memahami cara menggunakan bahasa untuk membangun hubungan baik, menghindari konflik, serta menunjukkan empati dan kepedulian).

2. Mengaplikasi

Mengaplikasi, yaitu pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan.

Pendalaman pengetahuan dilakukan dengan memperluas atau mengembangkan pemahaman terhadap konsep dengan menghubungkannya ke situasi baru, pengalaman lain, atau bidang ilmu yang berbeda.

Karakteristik pada tahap mengaplikasi :

a. Menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan sebelumnya.

b. Menerapkan pengetahuan ke dalam situasi nyata atau bidang lain.

c, Mengembangkan pemahaman dengan eksplorasi lebih lanjut.

d. Berpikir Kritis dan mencari solusi inovatif berdasarkan pengetahuan yang ada.

Contoh : Topik: Persamaan Linear

a. Dasar: Peserta didik memahami bentuk umum persamaan linear dan cara menyelesaikannya.

b. Pendalaman Pengetahuan: Peserta didik menerapkan persamaan linear dalam masalah keuangan, seperti menghitung keuntungan bisnis atau menentukan titik impas dalam penjualan produk.

Baca : 8 Dimensi Profil Lulusan Implementasi Pembelajaran Mendalam

3. Merefleksi

Merefleksi merupakan proses di mana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan.

Tahap refleksi melibatkan regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.

Pada tahap ini, individu diharapkan mampu mengendalikan pikiran, emosi, dan perilaku dalam mencapai tujuan tertentu. Di dalam konteks pendidikan, regulasi diri sangat penting bagi peserta didik untuk mengelola proses belajar mereka secara mandiri dan efektif.

Karakteristik pada tahap mengaplikasi :

a. Memotivasi diri sendiri untuk terus belajar bagaimana cara belajar.

b. Refleksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran (evaluasi diri).

c. Menerapkan strategi berpikir.

d. Memiliki kemampuan metakognisi (meregulasi diri dalam pembelajaran).

e. Meregulasi emosi dalam pembelajaran.

Contoh pengalaman belajar pada tahap merefleksi :

a. Menyampaikan motivasi belajar sesuai pengalaman yang diperoleh.

b. Penilaian diri sendiri terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.

c. Peserta didik dapat membuat ringkasan materi yang dipahami untuk menguji pemahaman mereka sendiri.

d. Peserta didik mampu mengendalikan emosi negatif seperti kecemasan, stres, dan frustasi saat belajar dengan strategi coping seperti bernapas dalam-dalam, istirahat sejenak, atau mencari dukungan sosial.

Demikian 3 bentuk pengalaman belajar pada pembelajaran mendalam. Semoga bermanfaat.***

MediaBagi.com

CEO Mediabagi.com || Penulis || Profil Linkedin MediaBagi, || Twitter/X MediaBagi || Pinterest MediaBagi ||

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Media Bagi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca