Asta Protas Kemenag Berdampak, Program Prioritas Kemenag Tahun 2025-2029
MediaBagi.com. Asta Protas Kemenag Berdampak akan menjadi Program Prioritas Kemenag selama tahun 2025-2029. Asta Protas Kemenag atau Delapan Program Prioritas Kemenag Berdampak telah dikenalkan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.
Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa program-program yang terpilih pada Asta Protas Kemenag Berdampak adalah langkah nyata dari Kementerian Agama untuk menyelesaikan Asta Cita dan 17 program prioritas yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Asta Protas ini berisi delapan program besar, yang outputnya diharapkan berdampak langsung pada masyarakat serta berkontribusi terhadap penyelesaian Asta Cita dan 17 program prioritas Presiden dan Wapres. Ini insyaAllah akan kita kerjakan selama periode 2025 sampai 2029,” ujar Menag Nasaruddin saat mengenalkan Asta Protas Kemenag Berdampak di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Baca : KMA Nomor 244 Tahun 2025 tentang Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025-2029
Asta Protas Kemenag Berdampak tersebut meliputi: (1) Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan; (2) Penguatan Ekoteologi; (3) Layanan Keagamaan Berdampak; (4) Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi; (5) Pemberdayaan Pesantren; (6) Pemberdayaan Ekonomi Umat; (7) Sukses Haji; dan (8) Digitalisasi Tata Kelola.
Berikut ulasan mengenai Asta Protas Kemenag Berdampak atau Delapan Program Prioritas Kemenag Berdampak.

1. Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
Di dalam upaya meningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan, Kemenag akan melakukan beberapa hal penting, antara lain mengupayakan peningkatan kualitas kerukunan, penguatan moderasi beragama pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan.
Upaya lainnya yang tidak kalah penting adalah pemberdayaan dan pemeliharaan rumah ibadah dengan diiringi oleh penguatan pembinaan umat.
Menag Nasaruddin menegaskan tentang upaya memperkuat regulasi kerukunan beragama termasuk penguatan peran Kantor Urusan Agama (KUA).
“Regulasi kerukunan umat beragama akan kita perkuat, termasuk penguatan peran KUA untuk mendeteksi dini potensi konflik berdimensi keagamaan,” sebut Menag
“Kita akan lakukan pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan di lembaga pendidikan dan kediklatan binaan Kemenag,” sambung Menag.
2. Penguatan Ekoteologi
Penguatan ekoteologi menjadi salah satu dari Asta Protas Kemenag Berdampak selama kurun waktu 2025-2029. Kementerian Agama sangat menyadari bahwa krisis iklim sudah menjadi isu global.
Indonesia harus bagian terdepan di dalam upaya pelestarian lingkungan. Untuk mewujudkannya, harus dimulai dulu dari pemahaman dan kesadaran keagamaan akan pentingnya merawat bumi.
Agama kaya akan nilai pelestarian lingkungan. Di Islam ada konsep khilafah yang harus dipahami manusia sebagai pelestari alam raya. Ada ajaran Tri Hita Karana dalam Hindu, dan Laudato Si’ dalam Katolik.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Kemenag akan menginisiasi upaya pelestarian lingkungan di lembaga pendidikan agama dan lembaga keagamaan. Misalnya dengan penanaman satu juta pohon, penggalangan wakaf pohon dari calon pengantin, dan lainnya.
“Kita akan terapkan green building untuk sarana prasana pendidikan agama dan keagamaan,” sebut Menag.
“Konsep ini baik terkait penggunaan sumber daya berkelanjutan, pengelolaan air dan limbah, hingga efisiensi energi,” sambungnya.
Kemenag juga akan berupaya mengintensifkan diklat berbasis kesadaran lingkungan secara kolaboratif dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat.
Baca : SE Sekjen Kemenag Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa
3. Layanan Keagamaan Berdampak
Kementerian Agama harus selalu hadir di setiap problem keagamaan umat. Relevansi program menjadi hal penting agar ada dampak yang dirasakan langsung.
Beberapa layanan keagamaan berdampak yang akan dilakukan Kemenag adalah penguatan Bimbingan Perkawinan, Pengarusutamaan Keluarga Maslahat, serta Pembangunan KUA Inklusif dan Ramah.
“Kita juga akan lakukan penguatan layanan keagamaan di wilayah 3T,” jelas Menag,.
“Kemenag juga akan siapkan bantuan kitab suci dan bahan bacaan keagamaan ramah difabel untuk menguatkan literasi keagamaan umat,” sambungnya.
Baca : SE Efisiensi Anggaran Kementerian Agama Tahun 2025
4. Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah dan Terintegrasi
Di dalam upaya mewujudkan pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi, Kemenag akan akan mengembangkan sistem digitalisasi dengan diikuti pemenuhan sarana dan prasarana dan SDM yang berkualitas. Upaya ini sebagai bagian dari tugas Kemeng untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Ke depan kita akan kembangkan agar lebih unggul lagi, terintegrasi dalam sistem, terdigitalisasi, relevan, serta didukung SDM berkualitas dan sarana prasarana yang memadai dan inklusif,” ujar Menag.
“Kita juga akan selesaikan PPG Guru Dalam Jabatan, insya Allah dalam dua tahun ke depan. Jika guru tersertifikasi, harapannya akan lebih profesional. Kesejahteraan juga bisa ditingkatkan melalui tunjangan profesi,” kata Menag.
“Kemenag juga akan berikan beasiswa pendidkian, baik melalui skema Kartu Indonesia Pintar maupun Beasiswa Indonesia Bangkit,” sambungnya.
Selain itu, Kemenag ke depan akan melakukan akselerasi akreditasi unggul pada PTKN, serta pemguatan kualitas literasi keagamaan berbasis budaya digital dan media sosial.
5. Pemberdayaan Pesantren
Di dalam upaya pemberdayaan pesantren, Kemenag akan mengembangkan pondok pesantren setelah tempat belajar yang tidak hanya aman, tetapi juga ramah anak dan inklusif.
“Kemenag terus komitmen kembangkan pesantren sebagai tempat pembelajaran yang aman, ramah anak, dan inklusif,” kata Menag.
“Bahkan, pesantren selama ini terbukti ikut menopang pertumbuhan ekonomi umat,” lanjutnya.
Penguatan kemandirian pesantren akan diwujudkan dalam bentuk penyaluran bantuan inkubasi bisnis.
“Kita harap jumlah Badan Usaha Milik Pesantren akan terus bertambah. Kita harap bisa sampai 5.000,” sebut Menag.
“Kita juga akan mendirikan pesantren internasional serta melakukan penguatan kualitas dan rekognisi bagi lulusan pesantren. Kita saat ini juga sedang menggodok pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren,” tuturnya.
6. Pemberdayaan Ekonomi Umat
Pemberdayaan ekonomi umat akan dilakukan dengan penguatan regulasi tata kelola dana sosial keagamaan, serta integrasi data pemanfaatan dana sosial keagamaan berbasis wilayah atau komunitas.
Potensi dana sosial keagamaan Indonesia mencapai ratusan triliun, sehingga perlu regulasi yang baik. Misalnya zakat, potensinya mencapai Rp327 triliun, akan tetapi yang terhimpun baru sekitar Rp41 triliun.
“Kita akan lakukan penguatan tata kelola untuk optimalisasi peran dana sosial keagamaan,” papar Menag.
“Penghimpunan dana sosial harus maksimal dan distribusinya tepat sasaran sehingga berdampak pada pemberdayaan ekonomi umat,” tegasnya.
7. Sukses Haji
Sukses haji menjadi salah satu Asta Protas Kemenag Berdampak di tahun 2025 ini, karena Haji 2025 kemungkinan menjadi haji terakhir dikelola Kemenag. Untuk itu, Kemenag harus memberikan legacy terbaik.
“Kita upayakan jemaah tersenyum di awal, saat persiapan, senyum di tengah saat menjalankan ibadah haji, dan senyum di akhir usai berhaji. Semoga semua mabrur,” ujar Menag
Kemenag juga telah menyelesaikan buku manasik haji yang substansinya tidak hanya fiqih, tetapi juga tasawwuf.
“Kita akan terus lakukan penguatan ekosistem ekonomi haji. Insya Allah ekspor bahan makanan nusantara dan keperluan jemaah akan meningkat,” sebut Menag.
“Kita akan kembali terapkan skema murur dan juga tanazul secara lebih sistematis,” sambungnya.
Salah satu terobosan Kemenag dalam pengelolaan ibadah haji di tahun ini adalah transparansi daftar nama jemaah haji, baik reguler maupun khusus.
Baca : Daftar Nama Jemaah Haji Reguler Tahun 1446 H/2025 M
8. Digitalisasi Tata Kelola
Asta Protas Kemenag Berdampak yang terakhir , yaitu digitalisasi tata kelola. Digitalisasi menjadi kunci untuk layanan keagamaan yang murah, mudah, efisien dan transparan.
Kemenag akan mengupayakan digitalisasi untuk semua layanan dan menjadikan beragam informasi ke dalam satu layanan data.
“Kami ingin, digitalisasi di semua layanan. Beragam informasi disajikan dalam satu layanan data,” kata Menag.
“Mengapa satu layanan data ini menjadi penting? karena dari tata kelola data yang akurat, kita dapat melakukan berbagai intervensi kebijakan dengan tepat dan transparan. Ini jadi prioritas kami,” imbuhnya.
Berbagai sistem informasi Kemenag akan diintegrasikan dalam satu aplikasi. Sistem pengembangan SDM juga berbasis digital agar bisa diikuti secara masif oleh stakeholders Kemenag.
“Kemenag terapkan manajemen talenta, sistem merit, dan reformasi birokrasi,” tandasnya.***