Info GTKPendidikan

Materi dan Capaian Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Setiap Jenjang

MediaBagi.com. Berikut ini materi dan capaian pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pada setiap jenjang.

Tahapan penguasaan kompetensi tiap jenjang pada pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial kemudian diturunkan dalam bentuk lingkup materi dan capaian belajar. Lingkup materi dan capaian belajar ini dapat diterapkan pada intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Baca : Tahapan Kompetensi Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial

Berdasarkan tahapan penguasaan kompetensi Koding dan Kecerdasan Artifisial tiap jenjang, maka dapat dirumuskan elemen pembelajaran sebagai berikut. :

1. berpikir komputasional;

2. literasi digital;

3. algoritma pemrograman;

4. analisis data;

5. literasi dan etika kecerdasan artifisial; dan

6. pemanfaatan dan pengembangan kecerdasan

Materi dan Capaian Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Setiap Jenjang
Materi dan Capaian Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Setiap Jenjang

Elemen algoritma pemrograman dan analisis data dipelajari pada jenjang SMA/SMK sebagai pendalaman dari elemen berpikir komputasional dan literasi digital. Pendalaman tersebut diwujudkan dalam praktik koding dan pengolahan data.

Terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara Informatika dan Koding dan Kecerdasan Artifisial . Informatika sedari awal merupakan mata pelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan dasar komputer (basic computer science), sedangkan Koding dan Kecerdasan Artifisial dikembangkan dengan fokus pada kemampuan berpikir komputasional, pengembangan perangkat lunak, dan pemanfaatan perangkat Kecerdasan Artifisial.

Gambaran ringkas tahapan pembelajaran muatan Koding dan Kecerdasan Artifisial dan perbedaannya dengan muatan Informatika ditunjukkan pada tabel berikut.

Tahapan Pembelajaran Informatika dan Koding dan Kecerdasan Artifisial

Screenshot 182

Mempertimbangkan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial yang akan dilaksanakan di saat bersamaan dengan mata pelajaran Informatika yang saat ini wajib dipelajari pada jenjang SMP dan SMA/SMK kelas 10, maka perlu pemetaan agar tidak terdapat materi dan capaian belajar yang tumpang tindih.

Perlu diingat bahwa materi dan capaian belajar ini bersifat minimum sehingga satuan pendidikan dapat meningkatkan atau mengembangkan capaian pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran sesuai karakteristik peserta didiknya. Penerapan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial dapat diuraikan sebagai berikut.

Fase C (Kelas 5-6SD)

Berdasarkan teori Piaget, anak normal mencapai puncak kematangan berpikir logis dan sistematis selambatnya pada usia 11 tahun (fase operasional konkret) atau setara kelas 5 SD. Pada jenjang SD, pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial masuk pada penanaman fondasi atau pradasar.

Mengingat kelas 5 dan 6 merupakan fase terakhir sebelum masuk ke jenjang SMP di mana nantinya ada mata pelajaran Informatika sebagai mata pelajaran wajib, elemen, materi, dan capaian belajar Koding dan Kecerdasan Artifisial harus mendukung pembelajaran di fase berikutnya. Elemen, materi dan capaian belajar di fase C diuraikan pada tabel berikut ini.

Elemen, Materi, dan Capaian Belajar Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Fase C (Kelas 5-6 SD)

Screenshot 190

Konsep fondasional Kecerdasan Artifisial dapat dipelajari melalui bagaimana makhluk hidup dan perangkat elektronika mampu melakukan penginderaan (sensing), mengenali objek, dan menjadikan hal itu sebagai pengetahuan mereka.

Fase D (Kelas 7-3 SMP)

Pada jenjang SMP, pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial berjalan beriringan dengan Informatika. Sebagian materi yang dipelajari merupakan pendalaman dari materi elemen berpikir komputasional dan literasi digital Informatika yang telah masuk tingkat dasar dan sebagiannya lagi merupakan materi pada elemen Kecerdasan Artifisial.

Komparasi dari materi yang dipelajari pada Informatika dan Koding dan Kecerdasan Artifisial pada fase D dapat ditunjukkan sebagai berikut.

Elemen, Materi, dan Capaian Belajar Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Fase D (Kelas 7-6 SMP) dan komparasinya dengan Informatika.

Screenshot 191

Screenshot 192

Fase E (Kelas 10 SMA/SMK)

Pada kelas 10 jenjang SMA dan SMK, pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial berjalan beriringan dengan Informatika. Sebagian materi yang dipelajari merupakan pendalaman dari materi elemen berpikir komputasional dan literasi digital Informatika yang telah masuk tingkat menengah dan sebagiannya lagi merupakan materi pada elemen Kecerdasan Artifisial.

Baca : 7 Metode Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial

Pendalaman elemen berpikir komputasional dan literasi digital diwujudkan dalam elemen algoritma pemrograman dan analisis data. Komparasi dari materi yang dipelajari pada Informatika dan Koding dan Kecerdasan Artifisial pada Fase E dapat ditunjukkan sebagai berikut.

Elemen, Materi, dan Capaian Belajar Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Fase E (Kelas 10 SMA/SMK) dan komparasinya dengan Informatika

Screenshot 193

Screenshot 194

Fase F (Kelas 11-12 SMA/SMK)

Pada kelas 11 dan 12 jenjang SMA dan SMK, pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial telah masuk tingkat lanjut. Pada tingkat lanjut, peserta didik akan lebih banyak melakukan pengembangan perangkat lunak secara holistik dan kontekstual.

Oleh sebab itu, dikomparasi agar tidak saling tumpang tindih. Komparasi dari materi yang dipelajari pada Informatika danKoding dan Kecerdasan Artifisial pada fase F dapat ditunjukkan sebagai berikut.

Elemen, Materi, dan Capaian Belajar Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Fase F (Kelas 11-12 SMA/SMK) dan komparasinya dengan Informatika

Screenshot 195

Screenshot 196

Demikian materi dan capaian pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial setiap jenjang.***

Sumber : Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Dikdasmen

MediaBagi.com

CEO Mediabagi.com || Penulis || Profil Linkedin MediaBagi, || Twitter/X MediaBagi || Pinterest MediaBagi ||

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Media Bagi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca