4 Kerangka Pembelajaran Mendalam dan Contohnya
MediaBagi.com. Berikut ini adalah 4 kerangka pembelajaran mendalam dan contohnya. Kerangka pembelajaran mendalam merupakan panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran,
Kerangka pembelajaran mendalam terdiri dari : (1) Praktik Pedagogis; (2) Kemitraan Pembelajaran; (3) Lingkungan Pembelajaran; dan (4) Pemanfaatan Digital.
Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.
Istilah memuliakan di sini artinya dalam penerapan Pembelajaran Mendalam semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan.
Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam, diperlukan kerangka pembelajaran. Kerangka pembelajaran mendalam merupakan panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran.
Baca : Prinsip Pembelajaran Mendalam (Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan)
Berikut ulasan mengenai 4 kerangka pembelajaran mendalam dan contohnya

1. Praktik Pedagogis
Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan. Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam guru berfokus pada pengalaman belajar peserta didik yang autentik, mengutamakan praktik nyata, mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi.
2. Kemitraan Pembelajaran
Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi bersama.
3. Lingkungan Pembelajaran
Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam.
Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik
dengan optimal.
4. Pemanfaatan Digital
Pemanfaatan teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik.
Baca : 8 Dimensi Profil Lulusan Implementasi Pembelajaran Mendalam
Contoh Penerapan Kerangka Pembelajaran Mendalam
1. Praktik Pedagogis
Pembelajaran Mendalam dapat dilaksanakan menggunakan berbagai praktik pedagogis dengan menerapkan tiga prinsip, yaitu berkesadaran, bermakna, menggembirakan.
Contoh praktik pedagogis.
- Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Kolaboratif, Pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematic), Pembelajaran Berdiferensiasi, dan sebagainya.
- Diskusi, peta konsep, advance organiser, kerja\ kelompok, dan sebagainya
2. Kemitraan Pembelajaran
Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang kolaboratif untuk memberikan pengalaman belajar, kebaruan informasi/ serta umpan balik kepada peserta didik melalui pengetahuan yang kontekstual dan nyata.
Contoh Kemitraan.
- Lingkungan Sekolah: Kepala sekolah, pengawas sekolah, guru, dan peserta didik, dan lainnya
- Lingkungan Luar Sekolah: MGMP, Mitra Profesional, Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja, Institusi/ lembaga Pendidikan, Media, dan lainnya
- Masyarakat: Orang tua, Komunitas, Tokoh Masyarakat, Organisasi Keagamaan dan/atau Budaya, dan lainnya.
3. Lingkungan Pembelajaran
Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara budaya belajar, ruang fisik, dan ruang virtual untuk mendukung Pembelajaran Mendalam.
Lingkungan pembelajaran yang mendukung :
a. budaya belajar yang dikembangkan agar tercipta iklim belajar yang aman, nyaman, dan saling memuliakan untuk pembelajaran yang kondusif, interaktif, dan memotivasi peserta didik bereksplorasi, berekspresi, dan kolaborasi;
b. optimalisasi ruang fisik sebagai proses interaksi langsung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, meningkatkan kenyamanan, serta mendukung Pembelajaran Mendalam seperti ruang kelas, laboratorium, ruang konseling, lingkungan sekolah, perpustakaan, lingkungan/alam sekitar, ruang seni, ruang praktik keterampilan, ruang ibadah, aula/auditorium, museum, dan lainnya;
c. pemanfaatan ruang virtual untuk interaksi, transfer ilmu, penilaian pembelajaran tanpa keterbatasan ruang fisik, seperti desain pembelajaran daring, platform pembelajaran daring/hybrid, dan penilaian daring, dan lainnya.
4. Pemanfaatan Digital
Teknologi digital dapat dimanfaatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan asesmen pembelajaran. Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif, fleksibel, dan kolaboratif.
Contoh:
- Perencanaan Pembelajaran: merancang dan mengelola kelas digital, manajemen perencanaan pembelajaran berbasis proyek), desain bahan ajar visual dan infografis, pembuatan konten interaktif seperti kuis dan simulasi, pemanfaatan kecerdasan artifisial, serta aplikasi desain instruksional, dan perencanaan pembelajaran lainnya.
- Pelaksanaan Pembelajaran: pembelajaran sinkronus, kolaborasi daring, pembelajaran asinkronus, laman sumber belajar, perpustakaan digital, pemanfaatan kecerdasan artifisial, video edukasi, multimedia Interaktif, simulasi dan animasi, gamifikasi dan kuis, serta sumber lainnya.
- Asesmen Pembelajaran: pembuatan tes otomatis, evaluasi orisinalitas dan kualitas tulisan, tes formatif berbasis interaktif, pemanfaatan kecerdasan artifisial, pengelolaan portofolio digital, dan sebagainya.
Demikian ulasan mengenai 4 kerangka pembelajaran mendalam dan contohnya. Semoga bermanfaat.***