Materi AjarPendidikan

Pengertian Kloning, Tujuan, dan Proses Penerapannya

MediaBagi.com. Berikut ini adalah ulasan mengenai pengertian kloning, tujuan, dan proses penerapannya. Kloning merupakan salah satu teknik bioteknologi modern yang cukup ramai diperbincangkan, khususnya sejak isu penerapan kloning pada manusia.

Kloning yang dalam bahasa Inggris, yaitu cloning adalah suatu cara untuk mengusahakan agar dapat menciptakan duplikat suatu makhluk hidup dengan tanpa melalui proses perkawinan.

Secara etimologis, kloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari bahasa Yunani “klon”, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.

Kata ini digunakan dalam dua pengertian, yaitu (1) Klon sel yang artinya menduplikasi sejumlah sel yang memiliki sifat-sifat genetiknya identik, dan (2) Klon gen atau molecular, artinya sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang direplikasi dari suatu gen dimasukkan dalam sel inang.

Kloning diciptakan bertujuan untuk mendapatkan makhluk hidup yang lebih baik. Pada awalnya teknologi kloning ini berhasil diterapkan pada tanaman. Kemudian kesuksesan kloning berlanjut pada hewan.

Ketika penerapan kloning pada hewan mengalami kesuksesan, sampai disini belum muncul kontroversi mengenai kloning.

Pengertian Kloning, Tujuan, dan Proses Penerapannya
Pengertian Kloning, Tujuan, dan Proses Penerapannya

Namun setelah beberapa waktu kemudian ternyata kloning dapat diterapkan oleh ilmuwan untuk diterapkan pada manusia, keberhasilan ini terbukti pada tanggal 12 Desember 2002,

Clonaid, sebuah perusahaan biotek yang bermarkas di Amerika Serikat mengumumkan keberhasilannya mengkloning manusia pertama yang diberi nama Eve.

Kejadian inilah yang memulai berbagai kontroversi tentang kloning. Dari sinilah mulai timbul pro dan kontra masyarakat mengenai kloning. Karena pengkloningan manusia mempunyai mempunyai persoalan yang berhubungan dengan masalah hukum, etika, moral, dan agama.

Pengertian Kloning

Kloning adalah teknik rekayasa genetika untuk membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan sel induknya tanpa melalui proses pembuahan.

Kloning dilakukan dengan cara transfer inti, yaitu proses pemindahan inti sel tubuh ke dalam sel telur tanpa inti, sehingga sel telur membelah diri menjadi embrio.

Setelah berhasil menjadi embrio, selanjutnya embrio tersebut ditanamkan pada rahim betina. Anak yang dihasilkan akan sangat mirip dengan induk yang diambil dari inti sel tubuhnya.

Berdasarkan pengertian kloning tersebut, maka melalui kloning akan dihasilkan salinan atau duplikat makhluk hidup yang identik dengan aslinya. Kloning dapat dilakukan pada hewan, tumbuhan, dan bahkan manusia.

Kloning pada hewan diambil dari sel organisme induk, sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik identik. Dengan demikian, hewan kloning adalah duplikat dari induknya yang memiliki DNA sama.

Kloning pada tumbuhan dimulai dengan teknik kultur jaringan.  Pada tahap awal, diambil jaringan tanaman induk yang akan dikloning, seperti daun, batang, atau akar. Setelah itu, jaringan ditempatkan di media kultur yang kaya nutrisi, seperti agar-agar atau gel yang mengandung zat-zat penting untuk pertumbuhan tanaman. Di dalam media kultur ini, jaringan akan tumbuh dan membentuk kalus, yaitu massa sel tak berdiferensiasi.

Tujuan Kloning

Berdasarkan pengertian kloning tersebut, maka tujuan utama dari kloning adalah untuk menciptakan duplikat makhluk hidup baru tanpa melalui proses perkawinan.

Terdapat beberapa tujuan lain dari kloning adalah sebagai berikut.

1. Penelitian medis

Kloning dapat membantu para ilmuwan untuk memahami penyakit dan menguji obat-obatan baru.

2. Pelestarian spesies

Kloning dapat membantu meningkatkan populasi dan keberlanjutan spesies hewan yang terancam punah.

3. Terapi gen

Kloning bisa membantu mengembangkan terapi gen untuk mengobati penyakit genetik.

4. Pengembangan ilmu pengetahuan

Kloning akan dapat membantu memahami struktur dan fungsi gen dan produk gen. 

5. Pengembangan diagnostik

Kloning dapat membantu mengembangkan diagnostik dan terapi.

6. Penggantian hewan peliharaan yang hilang

Kloning bisa digunakan untuk menggantikan hewan peliharaan yang hilang. 

Proses Penerapan Kloning

Salah satu keberhasilan proses kloning adalah dengan dihasilkannya hewan kloning, bernama domba Dolly. Kloning tersebut dilakukan dengan cara mentransplantasikan inti sel dari sel kelenjar susu domba betina finn dorset ke dalam sel telur domba betina blackface.

Berikut adalah contoh proses kloning pada hewan, seperti halnya kloning yang dilakukan pada domba.

1. Pengambilan Sel Somatik

Tahap pertama dalam proses kloning pada hewan adalah mengambil sel somatik dari organisme yang ingin dikloning.

Sel somatik, yaitu sel tubuh yang bukan sel kelamin, misalnya sel kulit atau sel otot. Sel somatik ini berisi materi genetik lengkap yang akan diwariskan kepada salinan kloningnya.

2. Pengosongan Sel Telur

Tahap selanjutnya, sel telur dari hewan lainnya diambil dan inti sel telur dihapus atau dikosongkan. Inti sel telur berisi materi genetik asli dari hewan yang menjadi donor sel telur.

3. Penggabungan Sel Somatik dan Sel Telur

Sel somatik yang telah diambil sebelumnya kemudian dimasukkan ke dalam sel telur yang telah dikosongkan intinya. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan jarum halus atau dengan bantuan teknologi mikromanipulasi.

4. Stimulasi dan Implan Sel Telur

Setelah penggabungan, sel telur yang telah mengandung materi genetik dari sel somatik akan diberikan rangsangan, seperti listrik atau bahan kimia tertentu, untuk merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel.

Sel telur yang telah di-stimulasi ini akan berkembang menjadi embrio yang dapat diimplan ke dalam rahim induk atau dibiarkan tumbuh lebih lanjut di dalam kondisi laboratorium.

5. Implan Embrio atau Pengembangan di Laboratorium

Embrio yang telah terbentuk dari proses kloning dapat diimplan langsung ke dalam rahim induk yang serupa dengan proses fertilisasi alami.

Akan tetapi, pada beberapa kasus, embrio juga dapat dipelihara dalam kondisi laboratorium untuk beberapa tahap pengembangan sebelum diimplan ke dalam rahim induk. Proses ini dapat berbeda-beda tergantung pada spesies hewan yang dikloning dan tujuan dari kloning tersebut.

Dampak Kloning

Sebagai salah satu bentuk rekayasa genetika, maka kloning dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak kloning ini tergantung dari konteks dan tujuan pelaksanaannya.

Berikut adalah beberapa dampak dari kloning

1. Keuntungan dalam Pertanian

Kloning pada tanaman dan hewan ternak telah memberikan manfaat besar dalam bidang pertanian. Dengan kloning, petani dapat memperbanyak tanaman dan hewan dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap penyakit, pertumbuhan cepat, dan hasil yang lebih baik. Hal ini membantu meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan ketahanan pangan di berbagai daerah.

2. Penelitian dan Pengembangan Medis

Kloning juga berdampak positif dalam penelitian dan pengembangan medis. Dalam penelitian biomedis, kloning memungkinkan para ilmuwan untuk menciptakan model hewan dengan kondisi genetik tertentu, yang membantu memahami penyakit dan menguji potensi obat-obatan. Selain itu, kloning juga berperan dalam pengembangan terapi gen yang potensial untuk mengobati penyakit genetik.

3. Pelestarian Spesies Terancam Punah

Kloning dapat digunakan untuk pelestarian spesies hewan yang terancam punah. Dengan teknologi kloning, ilmuwan dapat menciptakan salinan individu yang genetiknya identik dengan spesimen langka atau terancam punah, sehingga membantu meningkatkan populasi dan keberlanjutan spesies tersebut.

4. Kontroversi Etika dan Moral

Kloning juga menimbulkan berbagai perdebatan etika dan moral. Penggunaan teknologi kloning pada manusia, khususnya kloning manusia, dipandang kontroversial dan menimbulkan berbagai pertanyaan tentang hak asasi manusia, identitas individu, dan peran ilmu pengetahuan dalam memanipulasi kehidupan.

5. Potensi Penyalahgunaan

Teknologi kloning sebenarnya membawa potensi penyalahgunaan, seperti kloning hewan untuk tujuan komersial yang tidak etis, misalnya dalam pembuatan hewan peliharaan dengan harga tinggi atau kloning hewan untuk pertunjukan hiburan.

6. Masalah Kesejahteraan Hewan

Proses kloning, terutama pada hewan, dapat melibatkan sejumlah tantangan dan risiko yang mempengaruhi kesejahteraan hewan.

Pengambilan sel somatik dan penggabungan materi genetik dalam proses kloning dapat menimbulkan stres dan ketidaknyamanan bagi hewan yang terlibat.

Demikian ulasan mengenai pengertian kloning, tujuan, dan proses penerapannya. Semoga bermanfaat.

MediaBagi.com

CEO Mediabagi.com || Penulis || Profil Linkedin MediaBagi, || Twitter/X MediaBagi || Pinterest MediaBagi ||

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Media Bagi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca