MediaBagi.com. Di dalam rangka sukseskan Kampanye Kerukunan dan Toleransi antarumat beragama, PKUB Kemenag akan menggandeng Gen Z. Toleransi dan Toleransi dan kerukunan merupakan dua hal yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.
Toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati, dan menolong antar umat beragama. Sedangkan kerukunan adalah hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan sepakat untuk tidak menciptakan perselisihan.
Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama (Setjen Kemenag) berupaya merangkul generasi Z (gen Z) dalam kampanye kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
Hal ini dibahas bersama dalam podcast bertajuk ‘Bersama Gen-Z, Menjaga Indonesia Rukun’. Hadir sebagai narasumber, selebgram Wirda Salamah Ulya.
“Menyadari pentingnya peran kaum muda dalam menciptakan perdamaian sosial, kami berinisiatif merangkul mereka, khususnya yang berusia 16 sampai 30 tahun, dalam berbagai program yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kerukunan,” kata Kepala PKUB Kemenag, M Adib Abdushomad, di Gedung Kemenag Thamrin Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Gus Adib, sapaan akrabnya, mengatakan, Gen Z merupakan kelompok yang memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat. Satu di antaranya adalah merekatkan sendi-sendi kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
Gen Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1997–2012. Generasi ini lahir di era digital yang sudah mapan sehingga mereka dikenal sebagai generasi yang akrab dengan teknologi dan terampil menggunakannya.
“Kaum muda saat ini memiliki cara komunikasi yang sangat efektif melalui medsos dan platform digital lainnya. Oleh karena itu, mereka tentu punya peran dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian, kerukunan, dan toleransi,” tuturnya.
Menurut doktor jebolan Flinders University Australia ini, ada sejumlah program yang telah disiapkan. Program tersebut antara lain: pelatihan tentang keberagaman, lomba konten digital bertema toleransi, serta kampanye di medsos yang mengedepankan pentingnya hidup berdampingan dalam perbedaan.
Baca : Ditjen PHU Kemenag Siapkan Layanan Terbaik bagi Jemaah Haji 2025 pada Tiga Bidang Ini
Selain itu, PKUB Kemenag juga mengajak tokoh muda dari berbagai kalangan untuk berbagi pengalaman tentang cara mereka mengelola perbedaan dan menjaga hubungan harmonis dengan sesama. Melalui pendekatan yang lebih kreatif dan relevan dengan gaya hidup Gen Z, diharapkan pesan toleransi dan kerukunan bisa lebih mudah diterima dan dipahami.
“Kami ingin kaum muda bukan hanya menjadi bagian dari masa depan yang damai, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai kebaikan di sekitar mereka,” tambah pengasuh Pesantren Madani Global Citizenship Tangsel ini.
Gus Adib menambahkan, kampanye kerukunan melalui podcast ini juga menggandeng beberapa influencer dan kreator konten yang memiliki basis pengikut muda, dengan harapan bisa memperluas jangkauan pesan kepada audiens yang lebih luas.
“Hampir 60 persen kepemimpinan saat ini didominasi anak muda. Sudah tepat jika sasaran untuk program merawat toleransi dan kerukunan harus menyesuaikan aspirasi atau bahasa kalangan muda (language of young generation),” tandasnya.
Setelah podcast, Wirda berjanji akan mengajak teman-temannya untuk aktif diskusi bersama merawat toleransi di pesantren, masjid, dan tempat ibadah lainnya dengan melibatkan anak muda lintas agama.***