MediaBagi.com. Berikut ini adalah 3 (tiga) tahap Pembelajaran Mendalam yang perlu dipahami oleh guru. Kemendikdasmen telah memperkenalkan pendekatan baru dalam sistem pendidikan nasional, yaitu Pembelajaran Mendalam (Deep Learning).
Pembelajaran Mendalam (PM) adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada penciptaan suasana belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).
1. Berkesadaran
Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri.
Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.
2. Bermakna
Peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya ke dalam situasi nyata. Proses belajar peserta didik tidak hanya sebatas memahami informasi atau penguasaan konten, namun berorientasi
pada kemampuan mengaplikasi pengetahuan.
3. Menggembirakan
Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan.
Pendekatan ini berfokus pada pengembangan potensi intelektual, moral, dan fisik peserta didik secara holistik dan terpadu, melalui berbagai dimensi seperti olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik).
Dengan demikian, Pembelajaran Mendalam bertujuan untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21.
Kemampuan berpikir HOTS sangat diperlukan dalam pembelajaran abad 21. Di sisi lain, kemampuan HOTS peserta didik Indonesia masih rendah.
Hasil PISA menunjukkan bahwa siswa Indonesia hanya bisa menjawab materi level 1-3 saja (LOTs: Lower order thinking skills), sementara peserta didik negara lain sudah sampai level 4 – 6 (HOTs; Higher order thinking skills).
Pembelajaran Mendalam diharapkan dapat menjadi solusi dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Tahap Pembelajaran Mendalam
Implementasi Pembelajaran Mendalam dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap memahami, tahap mengaplikasi, dan tahap merefleksi. Ketiga tahap ini saling mendukung pencapaian tujuan Pembelajaran Mendalam.
1. Memahami
Tahap ini merupakan awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks.
Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial (foundational knowledge), pengetahuan aplikatif (applied knowledge), dan pengetahuan nilai dan karakter (humanistic knowledge).
2. Mengaplikasi
Pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan (extending knowledge).
3. Merefleksi
Merefleksi adalah proses dimana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan.
Tahap refleksi melibatkan regulasi diri (self regulation) sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.
Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dapat menjadi solusi untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas bagi semua anak bangsa.
Dengan pendekatan yang lebih humanis ini, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan dimensi profil lulusan yang sesuai dengan tuntutan jaman dan kebutuhan masa depan.***
‘