Wacanakan Libur Sekolah Selama Ramadan 2025, Menag Ingin Ramadan Berkualitas

MediaBagi.com. Wacanakan libur sekolah selama Ramadan 2025, Menag Nasaruddin Umar Ingin agar Ramadan berkualitas.

Wacana libur sekolah selama puasa Ramadan 2025 ini berpotensi untuk diterapkan di sekolah-sekolah, khususnya lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kemenag, seperti madrasah dan pondok pesantren.

Kemenag sampai dengan saat ini masih mempertimbangkan wacana tersebut, sejalan dengan upaya Kemenag dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan Ramadan 1446 H/2025 M.

Kebijakan libur sekolah selama Ramadan pernah diterapkan pada masa kepemimpinan Presiden Gusdur, tetapi baru dalam tahap kajian mendalam. Oleh karena itu, Menteri Nasaruddin menyampaikan agar masyarakat menunggu informasi resmi terkatit rencana penerapan libur sekolah selama Ramadan ini.

“Sebetulnya di pondok pesantren sudah libur, tetapi sekolah-sekolah lainnya masih kami wacanakan. Harap menunggu penyampaian resmi,” ujar Nasaruddin di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Senin (30/12/2024).

Selain wacana libur sekolah selama Ramadan, fokus utama Kemenag adalah menciptakan suasana Ramadan yang lebih bermakna.

Nasaruddin menekankan pentingnya mengoptimalkan waktu selama bulan suci ini untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti menghafal Al-Quran, mengaji, dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

“Ramadhan kali ini kami berobsesi agar setiap lapisan masyarakat dapat menjalani ibadah dengan lebih berkualitas. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, kami memikirkan cara agar Ramadhan ini lebih bermakna,” imbuhnya.

Kegiatan selama Ramadan diharapkan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga melibatkan aspek praktis. Misalnya, anak-anak dapat diajak untuk lebih sering berkumpul bersama keluarga, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, serta menjalankan ibadah dengan khusyuk.

Senada dengan Nasaruddin, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i juga menyatakan bahwa kebijakan libur selama Ramadan sedang dipertimbangkan.

Menurut Romo, wacana ini memiliki potensi besar untuk diterapkan, meskipun belum ada keputusan resmi terkait implementasinya.

“Ya, memang sudah ada wacana. Namun, pembahasan lebih lanjut masih diperlukan,” ujar Romo saat ditemui di Gedung DPR RI.

Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan 2025
Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan 2025

Manfaat

Jika wacana ini terealisasi, berbagai dampak positif dapat dirasakan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat secara umum.

1. Peningkatan Spiritualitas

Libur selama Ramadhan memungkinkan peserta didik untuk lebih fokus pada ibadah dan kegiatan keagamaan. Mereka dapat memanfaatkan waktu untuk mendalami ajaran agama, menghafal Al-Quran, atau mengikuti kegiatan sosial di lingkungan mereka.

Baca : 5 Program Kemenag Ciptakan Kerukunan Umat Beragama

2. Penguatan Nilai Keluarga

Libur Ramadhan juga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk lebih sering berkumpul. Momen ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hubungan keluarga, seperti berbuka puasa bersama, salat berjamaah, dan berdiskusi tentang nilai-nilai keislaman.

3. Adaptasi Pola Belajar

Di sisi lain, kebijakan libur sekolah selama puasa Ramadan ini memerlukan penyesuaian dalam sistem pembelajaran. Sekolah harus memastikan bahwa jadwal libur tidak mengganggu target kurikulum yang telah ditetapkan.

Alternatif seperti pembelajaran daring atau tugas mandiri dapat diterapkan untuk menutupi kekosongan waktu belajar.

Tantangan dalam Implementasi

Meskipun dinilai akan memberikan banyak manfaat dalam hal peningkatan kualitas ibadah Ramadan, kebijakan libur sekolah juga menghadapi sejumlah tantangan:

1. Keselarasan dengan Kurikulum Nasional

Penyesuaian jadwal belajar-mengajar selama libur Ramadhan harus dirancang agar tidak mengurangi capaian pembelajaran peserta didik.

2. Penerapan di Sekolah Umum

Selain madrasah dan pondok pesantren, kebijakan ini perlu mempertimbangkan bagaimana sekolah umum, yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, dapat mengadaptasi kebijakan serupa.

3. Respon Masyarakat

Beragamnya latar belakang masyarakat Indonesia memunculkan pro dan kontra terhadap wacana ini. Pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang komprehensif agar kebijakan ini dapat diterima secara luas.

Dengan memperhatikan tujuan, manfaat, dan juga tantangan dalam wacana libur sekolah selama Ramadan 2025, diharapan Kemenag dapat memberikan kebjiakan terbaik jika rencana tersebut benar-benar akan direalisaskan. ***

MediaBagi.com

Tinggalkan Balasan