Pengertian Metode Ilmiah, Langkah-Langkah, dan Contohnya
MediaBagi.com. Berikut ini adalah pengertian Metode Ilmiah, langkah-langkah, dan contohnya. Metode Ilmiah menjadi bagian penting di dalam ilmu pengetahuan, karena untuk memastikan hasil penelitian bersifat valid, dapat dipertanggungjawabkan, dan bebas dari prasangka peneliti.
Pengertian Metode Ilmiah
Pengertian metode ilmiah merupakan serangkaian prosedur sistematis, logis, dan terstruktur yang digunakan untuk memecahkan masalah atau memperoleh pengetahuan baru secara objektif dan empiris, melalui langkah-langkah seperti merumuskan masalah, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, mengolah data, dan menarik kesimpulan.
Metode ilmiah meliputi kegiatan melakukan pengamatan dan melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis sampai menyimpulkan, mengkomunikasikan hasil.
Langkah-langkah Metode Ilmiah
Urutan langkah-langkah metode ilmiah adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, menyimpulkan, dan melaporkan hasil.
1. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah awal penelitian. Masalah dapat berupa hal-hal yang menarik untuk diketahui dan dipecahkan. Untuk merumuskan masalah dengan baik, harus diawali dengan identifikasi masalah dahulu. Rumusan masalah biasanya dituliskan dalam kalimat tanya.
2. Merumuskan Hipotesis
Pada saat merumuskan masalah, kita juga sebenarnya dapat menduga jawaban sementara dari masalah tersebut atau yang dikenal sebagai hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan yang masih memerlukan pembuktian kebenarannya.
3. Merancang eksperimen
Setelah menentukan perumusan masalah dan hipotesis, peneliti dapat merancang eksperimen. Merancang eksperimen mulai dari menentukan tujuan, menyiapkan alat bahan, menentukan data
yang akan dikumpulkan, menentukan teknik dan proses pengumpulan data dalam penelitian.
Pada saat merancang eksperimen anda juga harus memperhatikan faktor-faktor atau variabel yang mempengaruhi penelitian.
Di dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya, yaitu variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol.
a. Variabel manipulasi adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah atau dimanipulasi dalam suatu situasi.
b. Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan manipulasi.
c. Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan konstan agar tidak berpengaruh terhadap variabel respon.

4. Melakukan eksperimen
Melakukan eksperimen merupakan kegiatan penelitian untuk menguji hipotesis. Kegiatan dimulai dari mengumpulkan data hasil eksperimen dalam bentuk catatan atau uraian, tabel, atau diagram. Selama kegiatan ada keterampilan-keterampilan proses dasar yang akan harus dilakukan dengan tepat.
5. Menyimpulkan
Menyimpulkan hasil eksperimen didasarkan atas hasil analisis data dengan mereview data dan memeriksa kembali apakah hipotesis yang diajukan itu benar.
Kesimpulan yang diperoleh dapat digunakan untuk mendukung hipotesis penelitian dan dapat menjawab permasalahan. Jika kesimpulan percobaan tidak sesuai dengan hipotesis maka harus dilakukan tinjauan ulang terhadap proses penelitian
6. Melaporkan Hasil
Setelah penelitian selesai anda dapat membuat laporan hasil. Laporan mencakup hal-hal yang dihasilkan pada setiap tahap kegiatan metode ilmiah. Ditulis secara sistematis, dengan bahasa yang singkat, jelas dan menggunakan Bahasa Indonesia yang benar
Contoh Metode Ilmiah
Berikut adalah contoh metode ilmiah penelitian tentang pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman. Langkah-langkah metode ilmiah untuk penelitian tersebut, meliputi: mengidentifikasi masalah (memilih pupuk terbaik), menyusun hipotesis (pupuk B adalah yang terbaik), merancang eksperimen (menanam tanaman dengan tiga jenis pupuk berbeda), melakukan eksperimen, menganalisis data (membandingkan kualitas dan tinggi tanaman), dan menarik kesimpulan (pupuk B terbukti paling bagus).
Contoh Metode Ilmiah: Memilih Pupuk Terbaik untuk Tanaman
Anda ingin menanam pohon dan ingin tahu pupuk mana yang terbaik dari tiga pilihan (A, B, C) agar tanaman tumbuh subur.
Anda mencari informasi dan pengalaman pengguna pupuk, yang menunjukkan bahwa pupuk B sering dianggap bagus.
3. Membuat Hipotesis
Berdasarkan informasi tersebut, Anda membuat dugaan sementara: “Pupuk B adalah pupuk yang paling bagus dan efektif”.
- Variabel Independen: Jenis pupuk (A, B, dan C).
- Variabel Dependen: Pertumbuhan dan kualitas tanaman (tinggi, kesuburan).
- Variabel Kontrol: Jenis tanaman yang sama dan kondisi lingkungan yang serupa.
5. Merancang dan Melakukan Eksperimen
Anda menanam tiga tanaman yang sama, masing-masing diberi salah satu jenis pupuk (A, B dan C), dan meletakkannya di tempat yang sama selama beberapa waktu.
6. Menganalisis Data
Setelah beberapa waktu, Anda mengamati dan mengukur kualitas serta tinggi ketiga tanaman tersebut untuk membandingkannya.
7. Menarik Kesimpulan
Anda membandingkan hasilnya, dan ternyata tanaman yang diberi pupuk B tumbuh paling baik. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis Anda benar, dan pupuk B adalah yang paling bagus untuk tanaman tersebut. Jika kesimpulan percobaan tidak sesuai dengan hipotesis maka harus dilakukan tinjauan ulang terhadap proses penelitian.
8. Melaporkan Hasil
Setelah penelitian selesai, Anda dapat membuat laporan hasil. Laporan mencakup hal-hal yang dihasilkan pada setiap tahap kegiatan metode ilmiah. Ditulis secara sistematis, dengan bahasa yang singkat, jelas dan menggunakan Bahasa Indonesia yang benar.
Demikian pengertian metode ilmiah, langkah-langkah, dan contohnya.***