Panduan Implementasi BK Jenjang SD SMP SMA SMK
MediaBagi.com. Berikut ini adalah Panduan Implementasi BK Jenjang SD SMP SMA SMK. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikdasmen telah menerbitkan Panduan Implementasi BK (Bimbingan dan Konseling) untuk Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Panduan implementasi BK merupakan dokumen yang berisi prinsip, strategi, dan contoh-contoh yang dapat memandu guru dan satuan pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi layanan BK.
Layanan yang dimaksud meliputi layanan dasar, peminatan dan perencanaan individual, responsif, dan menguatkan tumbuhnya sistem, strategi satuan pendidikan dalam pencegahan serta penanganan isu penting, termasuk melalui pemberdayaan keluarga, dan mitra sekolah lain.
Panduan implementasi BK ini merupakan bagian dari panduan pelaksanaan Kurikulum Merdeka, sehingga perlu digunakan bersama dokumen regulasi tentang Kurikulum Merdeka, Panduan Pembelajaran dan Asesmen, Panduan Kurikulum Operasional Sekolah, dan Panduan pengembangan Projek Profil Pelajar Pancasila.
Panduan implementasi BK pada Kurikulum Merdeka ini akan terus disempurnakan berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak. Sejalan dengan proses evaluasi tersebut, Panduan Implementasi Bimbingan dan Konseling ini juga akan mengalami revisi dan pembaruan secara berkala.

Filosofi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka
Konsep Kurikulum Merdeka sebagai transformasi kebijakan Merdeka Belajar mengedepankan pendekatan yang berpusat pada minat, bakat, dan kemampuan peserta didik dalam pembelajarannya. Di tingkat satuan pendidikan, bimbingan dan konseling diharapkan dapat mengakomodasi peserta didik untuk mampu memahami dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mengembangkan potensi, merencanakan masa depan, dan menyelesaikan permasalahan, untuk mencapai kemandirian dan kemaslahatan peserta didik.
Kurikulum Merdeka yang bersifat fleksibel didasarkan pada pemikiran Ki Hajar Dewantara, yakni bahwa maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan rakyat (Ki Hadjar Dewantara, 1928). Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan memiliki keleluasaan dalam menyesuaikan kurikulum dengan keragaman dan kebutuhannya.
Dengan kemerdekaan yang telah diberikan untuk mengelola manajemennya, satuan pendidikan berkewajiban untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan profil pelajar Pancasila sebagai bagian dari pendidikan dan penguatan karakter peserta didik. Profil pelajar Pancasila ini merupakan dasar bagi satuan pendidikan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling.
Hal ini sejalan dengan filosofi pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara, bahwa sebagai orang dewasa, pendidik, baik Guru BK dan guru lain, harus menjadi teladan bagi peserta didik (ing ngarsa sung tuladha); bersama-sama dengan peserta didik sebagai sahabat untuk membangun karsa ing madya mangun karsa; menginspirasi, menguatkan motivasi, serta memfasilitasi setiap peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal (perkembangan cipta, rasa, dan karsa). Selain itu, bimbingan dan konseling berperan sebagai penyambung suara peserta didik tut wuri handayani.
Prinsip Dasar Layanan Bimbingan dan Konseling
Di dalam melaksanakan layanan BK dengan capaian terwujudnya profil pelajar Pancasila, berikut adalah beberapa prinsip yang perlu menjadi acuan.
- Membangun Inklusivitas
- Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan secara profesional sebagai tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan, guru bimbingan dan konseling, pendidik, serta tenaga pendidik dalam satuan pendidikan. Layanan ini dapat diberikan melalui proses individual maupun kelompok sesuai dengan kebutuhan dan layanan tambahan bagi peserta didik dengan disabilitas.
- Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan;
- Setiap peserta didik memiliki hak untuk dihargai dan diperlakukan sama. Layanan diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif.
- Mencapai Perkembangan yang Optimal
- Setiap peserta didik memiliki nilai-nilai positif yang perlu dioptimalkan.
- Setiap peserta didik berhak mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling guna mengembangkan diri secara optimal menuju
capaian profil pelajar Pancasila. - Peserta didik didorong untuk mengambil dan merealisasikan keputusan secara bertanggung jawab sesuai dengan situasinya.
- Bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan sesuai kebutuhan.
- Setiap peserta didik berhak memiliki pilihan yang difokuskan pada pengembangan minat, bakat, dan karir di masa depan.
Tujuan Layanan BK
Secara umum, tujuan layanan BK adalah membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh yang meliputi aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Dalam mewujudkan peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, profil pelajar Pancasila menjadi tujuan jangka panjang yang memayungi keseluruhan layanan bimbingan dan konseling.
Dalam menyelaraskan dimensi dan elemen profil pelajar Pancasila dengan layanan, satuan pendidikan tidak perlu memetakan dimensi dan elemennya untuk masing-masing layanan.
Panduan Implementasi BK Jenjang SD SMP SMA SMK selengkapnya dapat dibaca dan di unduh pada tautan ini.***