MediaBagi.com. Suasana sukacita menyambut Hari Raya Idul Fitri tidak hanya dirasakan oleh warga Muslim di Indonesia, tetapi juga seluruh warga Muslim di berbagai penjuru dunia. Beberapa tradisi unik dari berbagai negara pun digelar untuk menyambut Idul Fitri.
Tradisi unik menyambut Idul Fitri ini semakin mengiasi kemeriahan Idul Fitri. Sudah selayaknya Idul Fitri disambut dengan meriah, karena hari raya ini memiliki makna kemenangan, pengampunan dosa, dan bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Idul Fitri merupakan kesempatan yang baik untuk saling memaafkan satu dengan lainnya. Idul Fitri juga menjadi sarana yang efektif untuk merekatkan kembali tali silaturahmi antar sesama umat.
Seluruh umat Muslim tanpa memandang status sosialnya akan melebur dalam suasana gembira menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri dari Berbagai Negara

Ternyata, suasana kemeriahan menyambut Idul Fitri dihiasai dengan tradisi unik dari berbagai negara yang berbeda satu dengan lainnya. Banyak acara digelar, termasuk menghidupkan kembali tradisi-tradisi unik yang hanya diselenggarakan pada saat hari raya Idul Fitri.
Setiap negara memang memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Tidak hanya di Indonesia, ternyata beberapa negara lain juga menyelenggarakan perayaan Idul Fitri dengan caranya masing-masing. Perbedaan tradisi dalam menyambut Idul Fitri ini menjadikan suasana perayaan Idul Fitri semakin berkesan.
Berikut ini adalah 8 tradisi unik menyambut Idul Fitri dari berbagai negara.
1. Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri di Negara Turki
Tradisi unik menyambut Idul Fitri di negara Turki adalah ziarah kubur dan festival gula. Kedua tradisi ini rutin dilakukan umat Muslim di Turki saat Hari Raya Idul Fitri.
Ziarah ke makan leluhur menjadi tradisi yang wajib dilakukan oleh warga Turki saat Idul Fitri, baik tua maupun muda.. Tradisi ziarah makam ini biasanya dilakukan setelah mereka selesai melaksanakan salat Idul Fitri.
Oleh karena itu, tidak heran jika makam-makam di Turki menjadi sangat ramai ketika Idul Fitri, karena banyak peziarah yang datang untuk mendoakan leluhur mereka.
Selain ziarah kubur, tradisi rutin lainnya yang dilakukan oleh umat Muslim Turki saat Idul Fitri adalah mengadakan festival gula atau dikenal dengan nama seker bayram.

Perayaan Idul Fitri di negara Turki juga dimeriahkan dengan adanya pergelaran musik dan seni tradisional, seperti Caragoz dan Hacivat. Penduduk Turki akan berbondong-bondong untuk menyaksikan festival tersebut sehingga suasana lebaran menjadi semakin ramai.
Di dalam memeriahkan malam Idul Fitri, penduduk Turki akan menghias rumah-rumah mereka dengan hiasan lampu berwarna warni, termasuk sepanjang jalan dan sudut-sudut kota.
2. Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri di Negara Cina
Kemeriahan perayaan Idul Fitri akan sangat terasa di dua daerah di Cina, yaitu Xinjiang dan Yunnan. Kedua daerah tersebut dihuni oleh masyarakat yang mayoritas beragama Islam.
Seperti halnya umat Muslim di negara lainnya, penduduk Muslim di Cina melakukan ibadah salat Id sebagai awal perayaan lebaran. Mereka akan memanfaatkan masjid atau area yang luas untuk beribadah bersama-sama.
Setelah melaksanakan salat Id, maka umat Muslim Cina kemudian bersilaturahmi dengan sanak saudara dan tetangga, saling mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri yang dilanjutkan dengan acara makan bersama.

Sesuai silaturahmi dan makan bersama, maka kegiatan perayaan Idul Fitri dilanjutkan dengan mengunjungi makam leluhur. Selain makam leluhur, juga dikunjungi makam tokoh muslim setempat.
Ketika lebaran tiba, maka umat Muslim di Cina mengenakan baju khas lebaran mereka, baik anak-anak maupun dewasa.
Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah yang berwarna putih, sedangkan kaum wanitanya menggunakan baju hangat dan kerudung setengah ditutup.
3. Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri di Negara India
Berkunjung ke pasar di menit-menit terakhir pada malam menjelang Idul Fitri sudah menjadi tradisi umat Muslim India, yang dikenal dengan Festival Chand Raat. Festival ini sekaligus menandai berakhirnya bulan Ramadhan dan hanya digelar pada malam sebelum Idul Fitri.
Festival Chand Raat menjadii semakin meriah dengan adanya bazar-bazar yang memamerkan berbagai pakaian, perhiasan, barang-barang seni, serta beberapa hasil kerajinan. Jasa pembuatan henna juga akan banyak bermunculan pada saat festival berlangsung.
Baca : Gema Suara Takbir MP3 Merdu Meriahkan Idul Fitri 2025, Unduh di Sini
Pasar akan tetap buka sepanjang malam Idul Fitri, karena semakin malam jumlah pengunjung justru semakin bertambah banyak.

Ketika malam lebaran, pada pedagang dan pemilik toko mendapatkan keuntungan yang besar dari hasil penjualannya. Makanan yang paling banyak dibeli Muslim India pada malam lebaran adalah malai dan juga krim susu. Makanan tersebut akan dinikmati oleh penduduk Muslim India bersama-sama dengan keluarga pada saat lebaran.
4. Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri di Negara Arab Saudi
Di negara Arab Saudi, perayaan Idul Fitri sangat kental dengan kegiatan seni, wisata, kuliner, dan pesta. Berbicara tentang kuliner, jika di Indonesia kita mengenal ketupat menjadi makanan khas lebaran, maka di negara Arab Saudi lebih banyak hidangan makanan yang manis, seperti permen dan coklat.
Ketika lebaran, pusat-pusat perbelanjaan di negara Arab Saudi akan menyelenggarakan berbagai aktivitas dan pertunjukkan seni selama beberapa hari. Jasa desain henna tradisional juga banyak bermunculan ketika Idul Fitri.
Berbagai pertunjukkan seni pun digelar dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri. Parade musik, pembacaan puisi, tari, dan teather merupakan beberapa pertunjukan seni yang sering ditampilkan pada saat perayaan ldul Fitri di Arab Saudi.
Selama lebaran, semua pintu-pintu rumah sengaja dibiarkan tidak dikunci untuk memudahkan umat Muslim saling bersilaturahmi.
Kertas dan pena juga disiapkan di dekat pintu untuk menyambut tamu yang tidak bisa bertemu dengan tuan rumahnya. Tamu tersebut akan mencatat pesan Idul Fitri di kertas yang sudah tersedia.
Ada juga tradisi Eidiyah, yaitu tradisi membagi-bagikan uang kepada anak-anak. Eidiyah ini merupakan hadiah untuk anak-anak pada saat Idul Fitri.

Tidak hanya uang, kadang Eidiyah juga berupa mainan sebagai ucapan terima kasih sudah berpuasa selama bulan Ramadhan dan memberikan semangat kepada anak-anak agar lebih giat berpuasa di tahun mendatang.
5. Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri di Negara Nigeria
Lebaran di Nigeria dikenal dengan nama Sallah Kecil atau Lebaran Kecil. Ada tradisi unik umat Muslim Nigeria dalam menyambut lebaran.
Mereka akan saling mengucapkan salam Barkah da Sallah, yang dalam bahasa Hausa, kalimat itu berarti “salam sejahtera di hari raya”.
Tradisi saling mengucapkan salah tersebut dilakukan seusai umat Muslim Nigeria melakukan salat Id bersama-sama di lapangan atau masjid-masjid terdekat.

Setelah melaksanakan salat Id dan saling mengucap salam Barkah da Sallah, mereka kemudian makan makanan yang sudah dipersiapkan, bersama-sama dengan keluarga.
Umat Muslim Nigeria memiliki menu khas lebaran yang dinamakan nasi jollof dan sup egusi. Kedua makanan tersebut merupakan jenis makanan yang selalu dibuat oleh penduduk Muslim Nigeria ketika lebaran maupun perayaan hari besar lainnya.
Pada saat lebaran, pemerintah Nigeria menetapkan Hari Raya Idul Fitri sebagai hari libur nasional selama dua hari secara berturut-turut.
Kesempatan ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk Nigeria untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing, bertemu dengan keluarga dan sanak saudara.
6. Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri di Negara Suriname
Beberapa budaya dan tradisi Jawa masih dipertahankan di Suriname, salah satunya adalah tradisi dalam menyambut lebaran.
Penduduk Suriname keturunan Jawa memiliki tradisi turun temurun yang unik dalam menyambut lebaran setiap tahunnya.
Tradisi tersebut memiliki kesamaan dengan di Indonesia, antara lain melakukan takbir keliling, tabuh bedug, dan membunyikan petasan.
Di Suriname, penetapan hari lebaran dilakukan menggunakan perhitungan Primbon Jawa peninggalan nenek moyang sejak ratusan tahun yang lalu.
Suriname merupakan negara di benua Amerika yang menyatakan Idul Fitri sebagai hari libur Nasional, sehingga suasana kemeriahan dalam menyambut lebaran akan sangat terasa di sana.
Seperti halnya di Indonesia, pada saat hari lebaran tiba, warga Suriname akan menjalankan salat Ied di lapangan pusat kota. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan saling bersilaturahmi dan bersalam-salaman.
Sehabis bersalam-salaman, mereka akan menikmati hidangan makanan yang sudah dipersiapkan. Makanan khas yang biasa disiapkan ketika lebaran, yaitu kupat, lontong opor, soto, serta aneka jajanan khas Jawa seperti gethuk, jadah, waji, krupuk, dan peyek.

Anak-anak kecil yang ikut bersilaturahmi dengan kedua orangtua mereka, akan diberi uang recehan untuk membeli jajan. Tradisi dalam menyambut lebaran ini oleh penduduk Suriname disebut dengan Bodo Kupat.
Bodo Kupat merupakan tradisi silaturahmi ke rumah-rumah masyarakat keturunan Jawa di Suriname. Tradisi ini biasanya dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti balap perahu, dan acara hiburan berupa musik, dansa, serta pertunjukkan Jaran Kepang di Balai Desa.
7. Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri di Negara Amerika
Di Amerika, perayaan lebaran sering berbeda antara wilayah satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan letak geografis antar wilayah, sehingga masyarakat akan menggunakan metode yang berbeda-beda dalam menentukan awal Syawal.
Penduduk Muslim di Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa jadi merayakan Idul Fitri pada hari yang berbeda dibanding mereka yang berada di wilayah barat.

Pada umumnya, penghujung Ramadan akan diumumkan melalui e-mail, website, atau sambungan telepon. Karena sebagian besar umat Muslim di Amerika adalah penduduk imigran, maka biasanya pada perayaan Idul Fitri mereka akan mengenakan pakaian tradisionalnya masing-masing.
Setelah melakukan salat Id berjamaah, maka umat Muslim di Amerika akan saling memeluk satu sama lainnya dan mengucapkan selamat Idul Fitri.
Mereka kemudian merayakan lebaran dengan cara memberikan bingkisan hadiah kepada keluarga dan sanak saudara. Perayaan Idul Fitri di Amerika dipusatkan di masjid-masjid setempat, hotel, maupun stadion lokal.
8. Tradisi Unik Menyambut Idul Fitri di Negara Malaysia
Penduduk Muslim Malaysia memiliki tradisi mudik yang dikenal dengan nama “Balik Kampung“. Di Malaysia, pemerintah setempat menetapkan hari libur cukup panjang pada saat Idul Fitri.
Kesempatan libur ini kemudian dimanfaatkan oleh warga yang bekerja di Kuala Lumpur untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Kuala Lumpur, seperti layaknya kota Jakarta, merupakan kota tujuan untuk bekerja sebagian besar penduduk Malaysia.

Kuala Lumpur selain sebagai pusat ibu kota, juga merupakan pusat bisnis dan tujuan bekerja bagi sejumlah warga wilayah di semenanjung Malaysia (Kelantan, Terengganu, Perlis, Kedah, Perak, Johor), Sabah, dan Serawak.
Suasana kemeriahan Balik Kampung mulai terasa satu minggu sebelum hari raya Idul Fitri, dengan ditandai peningkatan volume kendaraan dan juga penjualan tiket sarana transportasi. Jalan raya akan dipenuhi dengan kendaraan yang melakukan aktivitas Balik Kampung.
Salah satu hal yang palng menyenangkan dan selalu dirindukan oleh penduduk Malaysia saat lebaran adalah tradisi jamuan raya (open house).
Tradisi jamuan raya akan marak terjadi di hampir setiap rumah warga Muslim Malaysia. Mereka akan mengundang kerabat, tetangga, dan teman untuk datang berkunjung ke rumah mereka.
Saling mengunjungi satu dengan lainnya dalam acara jamuan raya ini sekaligus dijadikan sebagai ajang untuk saling meminta maaf dan berbagi cerita serta informasi.
Demikian 8 tradisi unik dalam menyambut Idul Fitri di berbagai negara. Selamat menyambut dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga tercinta dan orang-orang terdekat Anda.***