4 Sasaran Penerima Program Makan Bergizi Gratis, Salah Satunya Ibu Hamil

MediaBagi.com. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diberlakukan kepada 4 (empat) sasaran penerima program mulai awal tahun 2025 ini.

Sasaran Penerima Program Makan Bergizi Gratis ini selanjutnya berhak untuk mendapatkan bantuan pemerintah beruMakan Bergizi Gratis sebagai upaya optimalisasi terhadap pemenuhan gizi nasional. Hal ini juga sejalan dengan amanat UUD 1945 tentang hak asasi manusia.

Pemenuhan gizi nasional dalam bentuk makan bergizi gratis ini memerlukan adanya tata kelola agar tercukupinya konsumsi yang aman dan bergizi bagi masyarakat, termasuk pengaturan sasaran penerima program.

Ketentuan mengenai sasaran penerima Program Makan Bergizi Gratis tercantum di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional (BGN)

Disampaikan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional bahwa sasaran pemenuhan gizi yang menjadi tugas dan fungsi Badan Gizi Nasional adalah sebagai berikut.

1. Peserta Didik 

Sasaran penerima Program Makan Bergizi Gratis yang pertama adalah peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, dan pendidikan pesantren.

a. Siswa TK/PAUD/RA

Kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis yang sedang menempuh pendidikan jenjang taman kanak-kanak (TK) atau pendidikan usia dini (PAUD) dengan rentang usia 4 s.d 6 tahun.

b. Siswa SD/MI

Kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis yang sedang menempuh pendidikan jenjang sekolah dasar dengan rentang usia 7 s.d 12 tahun.

c. Siswa SMP/MTs

Kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis yang sedang menempuh pendidikan jenjang sekolah menengah atas dengan  rentang usia 13 s.d 15 tahun

d. Siswa SMA/SMK/MA

Kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis yang sedang menempuh pendidikan jenjang sekolah menengah atas dengan rentang usia 6 s.d 18 tahun

e. Siswa SLB

Kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis yang sedang menempuh pendidikan jenjang sekolah luar biasa dengan rentang usia setingkat SD, SMP dan SMA

f. Siswa Pendidikan Pelayanan Khusus

Kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis yang sedang menempuh pendidikan di daerah terpencil /terbelakang, masyarakat adat yang terpencil dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan yang tidak mampu dari segi ekonomi

g. Siswa Pendidikan Pesantren (Santri)

Kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis yang sedang menempuh jenjang pendidikan di pesantren.

h. Siswa Pendidikan keagamaan (Sekolah Keagamaan)

Kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis yang sedang menempuh sekolah Keagamaan.

2. Anak Usia di Bawah Lima Tahun (Balita)

Sasaran Penerima Program Makan Bergizi Gratis selanjutnya adalah Anak Usia di Bawah Usia Lima Tahun (Balita), yaitu kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis dengan rentang usia 1 s.d 5 tahun yang belum atau tidak mengikuti sekolah formal..

3. ibu Hamil

Ibu Hamil merupakan sasaran Penerima Program Makan Bergizi Gratis berikutnya, yaitu kelompok sasaran pemberian makan bergizi gratis fase kehamilan baik pada trimester 1, 2 atau 3.

4. Ibu Menyusui

Sasaran Penerima Program Makan Bergizi Gratis yang terakhir adalah ibu menyusui. Ibu menyusui penerima program MBG ini adalah yang dalam kondisi menyusui anak dari usia 0 sampai dengan 24 bulan.

Sasaran Penerima Program Makan Bergizi Gratis
Sasaran Penerima Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis menjadi solusi dengan harapan tingkat konsumsi pangan, kesehatan, serta pendidikan membaik sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja, meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi ketimpangan, kemiskinan, dan pengangguran yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kemiskinan.

Sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh warga negara, terutama anak-anak, memiliki akses terhadap gizi yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan kognitif mereka, yang pada akhirnya akan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Gizi memainkan peran langsung dalam membentuk kualitas SDM. Gizi yang cukup memungkinkan individu mencapai potensi penuh dalam hal belajar, berprestasi, dan berkontribusi kepada masyarakat.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan gizi yang optimal lebih mampu berkonsentrasi, menyimpan informasi, dan berprestasi di bidang akademik. Sebaliknya, malnutrisi memiliki dampak jangka panjang yang merugikan terhadap perkembangan kognitif, kesehatan, dan produktivitas ekonomi.

Kementerian Kesehatan Indonesia secara konsisten menekankan pentingnya menangani masalah malnutrisi melalui berbagai inisiatif, seperti yang terlihat dalam laporan tentang gizi anak, khususnya yang berfokus pada penurunan stunting dan pencegahan anemia.

Memastikan akses terhadap makanan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesehatan. Ketika anak-anak menerima gizi yang tepat sejak dini, mereka akan mendapatkan manfaat jangka panjang seperti perkembangan otak yang lebih baik, fungsi sistem kekebalan yang lebih kuat, dan harapan hidup yang lebih tinggi.

Gizi yang baik tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Gizi yang baik dapat meningkatkan kualitas kelahiran dan mempromosikan pertumbuhan anak yang sehat secara langsung menghasilkan generasi yang cerdas, aktif, dan produktif.

Selain itu, mengatasi ketidakamanan pangan dan malnutrisi berkontribusi pada terciptanya peluang ekonomi yang lebih adil dengan meningkatkan lapangan kerja dan mendorong wirausaha lokal, terutama melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Program Makan Bergizi Gratis untuk Tahun 2025 akan mulai dilaksanakan pada awal bulan Januari sampai dengan akhir Desember yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mengikuti kesiapan SPPG yang tersebar di seluruh 38 provinsi di Indonesia.

Pada awal Januari 2025 akan dimulai di 500 titik SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang selanjutnya akan terus bertambah secara bertahap sampai mencapai 937 titik SPPG di bulan Februari dengan menggunakan skema Bantuan Pemerintah (Banper) yang dikelola oleh Yayasan. Kemudian pada bulan April akan meningkat lagi jumlahnya hingga 2.000 SPPG dan sampai bulan Juli jumlahnya akan bertambah menjadi 5.000 SPPG. ***

.

.

MediaBagi.com

Tinggalkan Balasan