MediaBagi.com. Berikut ini adalah daftar 10 Desa Digital Terbaik Tahun 2024. Kualitas Desa Digital dinilai dari beberapa indikator, seperti kemampuan desa dalam mengadopsi kecanggihan teknologi digital dalam peningkatan pelayanan, tata kelola administrasi, hingga promosi potensi dan ekonomi desa.
Upaya transformasi digital belum banyak dioptimalkan oleh desa. Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia memiliki lebih dari 80 ribu desa dengan berbagai kekayaan potensi.
Masih sering ditemui administrasi desa yang berbasis kertas (manual), hingga pelayanan kepada masyarakat yang masih terbatas jarak dan waktu.
Daftar 9 Desa Digital Terbaik Tahun 2024
Kecepatan akses dari teknologi digital menginspirasi beberapa desa di Indonesia untuk mewujudkan desa digital.
Beberapa desa telah berhasil melakukan adopsi digital secara optimal, khususnya dalam aktivitas pemerintahan desa. Usaha ini membawa mereka menjadi desa digital terbaik dan patut menjadi percontohan desa-desa lainnya.
Kemudahan dan kecepatan akses dari sebuah teknologi digital memantik kesadaran dari beberapa desa di Indonesia akan pentingnya sebuah adopsi digital yang optimal dalam setiap aktivitas pemerintahan desa. Kesadaran ini yang pada akhirnya membawa mereka untuk menjadi desa digital terbaik dan layak menjadi percontohan.
Berikut 9 Desa Digital Terbaik dan keberhasilannya di Indonesia.
1. Desa Senga Selatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan
Desa Senga Selatan di Kabupaten Luwu mengawali langkahnya dalam mengadopsi kecanggihan digital berawal dari keresahan akan sistem pelayanan kepada masyarakat yang terkesan ribet dan lamban.
Hingga pada tahun dari 2020 dihadirkan sebuah inovasi layanan terintegrasi oleh Kepala Desa Senga Selatan (Andi Muhammad Arfan Basmin). Hasilnya yang begitu signifikan kini membuat Desa Senga Selatan saat ini menjadi salah satu desa percontohan digital.
Bersama dengan DIGIDES, Senga Selatan telah menerapkan command center desa yang menjadi menjadi pusat sistem desa digital terpadu untuk memantau aktivitas sekaligus memberikan layanan kepada masyarakat. Selain itu, web berbasis geospasial juga telah berjalan optimal yang memungkinkan monitoring pemetaan lahan, rumah, dan kondisi geospasial desa secara digital.
Cek Website : https://sengaselatan.desa.id/
Web Geospasial : https://sengaselatan.desa.id/geospasial
Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=nqEendxj5dI
2. Desa Loa Duri Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Desa Loa Duri Ilir di Kutai Kartanegara yang memiliki kuantitas penduduk cukup banyak hingga lebih dari 13 ribu jiwa. Tantangan jumlah penduduk membuat pemerintah desa perlu melakukan inovasi digital untuk optimalisasi manajemen data penduduk dan juga memastikan pelayanan publik yang prima.
Kepala Desa Loa Duri Ilir, H. Fakri Arsyad memang dikenal sebagai pelopor inovasi desa khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan tidak jarang mengisi kegiatan talkshow inovasi desa tingkat nasional.
Desa Loa Duri Ilir telah menerapkan sistem pelayanan mandiri bagi masyarakat yang terintegrasi dengan dashboard pelayanan di desa. Pelayanan persuratan dan administrasi di Desa Loa Duri Ilir saat ini sudah dapat ditempuh hanya dalam hitungan detik.
Desa Loa Duri Ilir juga telah berhasil mengembangkan marketplace atau platform belanja berbasis digital sendiri yang menampung sejumlah pelaku usaha UMKM dan produk desa. Dalam sektor wisata, Pemerintah Desa Loa Duri Ilir juga berhasil mengubah kawasan tumpukan sampah menjadi wisata desa yang ikut memajukan ekonomi desa.
Cek Website : https://loaduriilir.digitaldesa.id/
3. Desa Mananggu, Kabupaten Boalemo, Gorontalo
Desa Mananggu di Kabupaten Boalemo merupakan desa yang berhasil bertransformasi menjadi desa yang cerdas (smart village) dengan digital.
Tepat pada tanggal 22 Agustus 2023, Desa Mananggu melakukan launching digitalisasi desa dan mulai mengubah sistem pelayanan dari manual menuju layanan yang tersistem dan otomatis.
Sistem layanan DIGIDES yang diterapkan oleh Pemerintah Desa Mananggu kini telah berhasil melakukan penyederhanaan tata kelola data administrasi, termasuk data kependudukan dan persuratan sehingga tercapainya akses pelayanan yang cepat dan akurat.
Keberhasilan ini memberikan contoh efisiensi bagi desa-desa lain di Kabupaten Boalemo dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan tata kelola administratif.
Cek Website : https://mananggu.digitaldesa.id/
4. Nagari Lunang Tiga, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat
Nagari Lunang Tiga terletak di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Dengan jumlah penduduk sebanyak 2.414 jiwa,
Pemerintah Nagari Lunang Tiga dapat mendigitalisasikan berbagai bentuk aktivitas pemerintah desa yang secara optimal meliputi administrasi, pelayanan, dan promosi potensi desa.
Nagari Lunang Tiga telah optimal dalam melakukan promosi potensi dan aktivitas desa melalui sebuah fitur berita otomatis desa. Tidak jarang viewer setiap berita desanya mencapai ratusan ribu pembaca. Hal ini tentu akan sangat membantu meningkatkan eksistensi Nagari Lunang Tiga di tingkat nasional.
Di dalam upaya meningkatkan kecakapan digitalnya, aparat Nagari Lunang Tiga juga aktif mengikuti berbagai workshop yang salah satunya adalah Workshop Desa Cerdas DIGIDES yang berfokus pada peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dan peningkatan ekonomi desa.
Tidak berhenti sampai disitu, dalam upaya transformasi digital Pemerintah Nagari Lunang Tiga juga secara konsisten membuka berbagai workshop seperti digital marketing kepada masyarakat untuk memaksimalkan penjualan produk desa.
Cek Website : https://lunangtiga.digitaldesa.id/
5. Negeri Halong, Kota Ambon, Maluku
Negeri Halong, sebuah desa yang terletak di Kota Ambon, Maluku, telah menunjukkan pencapaian yang luar biasa dalam mengadopsi teknologi digital untuk memajukan pelayanan publik dan mempromosikan potensi wisata desa.
Dengan lebih dari 12.000 jiwa penduduk, Negeri Halong telah berhasil mengimplementasikan sistem pelayanan desa jarak jauh yang efektif, memungkinkan warga desa untuk mengakses layanan publik secara online.
Melalui platform digital, seperti situs web resmi desa atau aplikasi khusus, penduduk dapat mengurus berbagai keperluan administratif tanpa harus datang secara langsung ke kantor desa.
Ini tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga membuka aksesibilitas bagi warga yang tinggal di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan mobilitas. Pelayanan desa jarak jauh ini telah meningkatkan efisiensi administrasi desa dan memberikan kemudahan yang signifikan bagi masyarakat.
Negeri Halong juga telah memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan potensi wisata desa dan keindahan Ambon secara luas. Melalui media sosial, situs web wisata, dan aplikasi perjalanan, desa ini telah berhasil menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran tentang daya tarik wisata lokal.
Cek Website : https://halong.digitaldesa.id/
6. Desa Suban Ayam, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu
Desa Suban Ayam, yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, telah mengambil langkah maju dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat dan mengkomunikasikan informasi penting melalui pembangunan sebuah website profil desa.
Langkah ini menandai komitmen desa dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat transparansi, partisipasi masyarakat, dan promosi potensi lokal.
Desa Suban Ayam telah menorehkan prestasi luar biasa dalam mewujudkan zona integritas desa anti korupsi dan keterbukaan informasi publik.
Di dalam waktu singkat hanya dalam satu tahun, desa ini berhasil menjadi Piloting KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) dalam upaya pencegahan korupsi serta meningkatkan transparansi dalam penyampaian informasi publik.
Cek Website: https://subanayam.digitaldesa.id/
7. Desa Banyuasin, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung
Desa Banyuasin di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, telah menetapkan tekad yang kuat untuk memasuki era transformasi digital.
Sebelumnya, desa ini menghadapi tantangan serius terkait akses informasi yang terbatas dan prosedur administratif yang lambat. Namun, dengan kehadiran teknologi digital, pemerintah desa telah membalikkan keadaan tersebut.
Karena kecanggihan teknologi digital, Pemerintah Desa Banyuasin mampu memberikan respon yang lebih cepat terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Mereka tidak lagi terjebak dalam jaringan birokrasi yang lambat, tetapi mampu menjawab permintaan dan pertanyaan masyarakat dengan efisien dan efektif. Dengan demikian, kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat semakin berkurang, menciptakan iklim partisipatif yang lebih dinamis.
Selain itu, kemajuan teknologi juga memungkinkan Pemerintah Desa Banyuasin untuk secara lebih aktif menginformasikan segala aktivitas dan perkembangan terkini di desa kepada publik.
Melalui platform digital, informasi tentang kegiatan desa, program pembangunan, dan layanan publik dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat secara real-time. Hal ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga memperkuat rasa kepemilikan dan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan desa.
Cek Website: https://banyuasin.digitaldesa.id/
8. Desa Sebawang, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara
Desa Sebawang, yang terletak di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, telah berhasil mengadopsi solusi teknologi untuk meningkatkan efisiensi administrasi desa. Salah satu implementasi yang signifikan adalah sistem absensi dan buku tamu otomatis, yang telah membawa perubahan positif dalam pengelolaan data dan kedisiplinan aparat desa.
Desa Sebawang telah mengimplementasikan sistem absensi otomatis untuk para pegawai desa dan petugas layanan publik lainnya. Dengan menggunakan teknologi scan KTP yang terintegrasi, pegawai desa dapat melakukan absensi dan pencatatan kunjungan tamu secara cepat dan akurat setiap kali mereka masuk dan keluar dari kantor desa.
Data ini tersimpan secara terpusat dan dapat diakses oleh petugas desa untuk keperluan dokumentasi dan keamanan. Sistem ini membantu mengontrol akses ke fasilitas desa dan memastikan keamanan bagi warga dan pegawai.
Cek website: https://sebawang.digitaldesa.id/
9. Desa Pakatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
Desa Pakatto di Kabupaten Gowa meraih kesuksesan dalam menerapkan teknologi digital. Informasi desa yang dulunya terkesan tertutup dan terbatas, kini segala bentuk informasi terkini mengenai kegiatan desa, program pembangunan, dan layanan publik dapat diakses dengan mudah oleh publik.
Keberhasilan Desa Pakatto tidak hanya terlihat dalam perubahan internal, tetapi juga dalam pengakuan luar. Dengan keberanian dan inovasi mereka,
Desa Pakatto berhasil mewakili Kabupaten Gowa dalam lomba keterbukaan informasi publik tahun 2023. Mereka menjadi bukti bahwa transformasi digital tidak hanya tentang memperbarui infrastruktur teknologi, tetapi juga tentang membuka pintu-pintu yang sebelumnya terkunci rapat bagi partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan.
Cek Website : https://profil.digitaldesa.id/pakatto-gowakab
Demikian 9 Desa Digital di Indonesia dan potret keberhasilannya dalam mengadopsi kecanggihan teknologi digital.***